Mohon tunggu...
Nabilla Aulya Feby Arianti
Nabilla Aulya Feby Arianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Harapan Bersama Pancasila dan Agama untuk Memperkuat Identitas Bangsa

7 Oktober 2024   12:56 Diperbarui: 8 Oktober 2024   13:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, dan suku bangsa. Dengan lebih dari 17.000 pulau dan ratusan kelompok etnis, Indonesia menjadi salah satu negara dengan populasi beragam di dunia. Namun, keragaman ini juga membawa tantangan besar dalam menjaga kesatuan bangsa. Untuk itu, Pancasila sebagai dasar negara dan agama sebagai landasan moral memiliki peran penting dalam memperkuat identitas bangsa Indonesia.

Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana Pancasila dan agama dapat bekerja sama untuk membangun harapan serta memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Dengan meninjau peran Pancasila sebagai landasan filosofi bangsa dan agama sebagai panduan moral, kita akan melihat bagaimana keduanya dapat bersinergi demi terciptanya masyarakat yang rukun dan harmonis.

Pancasila Sebagai Landasan Hidup Berbangsa

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang disahkan pada 18 Agustus 1945. Pancasila terdiri dari lima sila yang menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lima sila tersebut meliputi:

1. Ketuhanan yang Maha Esa: Sila pertama Menggambarkan keyakinan akan adanya Tuhan yang satu. Sila ini mengajak semua pemeluk agama untuk saling menghormati dan memahami bahwa meskipun kita berbeda-beda, kita tetap satu dalam kepercayaan akan Tuhan yang sama.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Sila kedua mengajak setiap individu untuk memperlakukan orang lain dengan adil dan menghargai hak asasi manusia. Menghormati satu sama lain adalah kunci dalam menciptakan masyarakat yang harmonis.

3. Persatuan Indonesia Sila ketiga mendorong semangat persatuan di tengah keragaman. Sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, Indonesia diharapkan bisa tetap bersatu di bawah payung Pancasila.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:Sila keempat mengajarkan pentingnya demokrasi dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Indonesia menjunjung tinggi semangat demokrasi, di mana keputusan harus diambil secara musyawarah dengan mempertimbangkan kepentingan seluruh rakyat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Sila kelima menekankan pentingnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau status sosial. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang sama dan adil.

Agama Sebagai Pedoman Moral

Agama memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Agama tidak hanya menjadi bagian dari identitas pribadi, tetapi juga sebagai landasan moral dalam berperilaku. Dengan berbagai agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia, agama menjadi salah satu elemen penting dalam membentuk sikap, nilai, dan etika masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun