Mohon tunggu...
Nabilla
Nabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Agama dan Sains yang Saling Mendukung dalam Memahami Dunia

30 September 2023   22:16 Diperbarui: 30 September 2023   22:25 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama dan sains sering kali dianggap bertentangan dalam upaya memahami dunia. Namun, jika kita menggali lebih dalam, hubungan keduanya dapat saling memperkuat, melengkapi, bahkan memiliki potensi untuk menyelesaikan masalah-masalah kompleks dalam masyarakat kita. Dalam esai ini, kami akan menjelajahi bagaimana agama dan sains dapat berperan sebagai elemen yang mendukung satu sama lain dalam pemahaman dunia, sambil mencermati masalah-masalah yang muncul beserta solusinya, dengan dukungan dari fakta-fakta yang relevan.

     Keberagaman dalam masyarakat yang dinamis menghadirkan agama sebagai sebuah bentuk kepercayaan dan sistem doktrin yang mengandung nilai-nilai, peraturan, dan norma-norma yang menjadi panduan dalam berperilaku sesuai dengan keyakinan agama yang dianut. Secara prinsip, peran agama sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat karena berkaitan dengan persoalan keyakinan yang dianut oleh individu-individu dalam masyarakat (Rahman et al., 2019). Selama beribu-ribu tahun, agama telah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai budaya di seluruh dunia. Agama menjadi sumber pandangan mengenai moralitas, etika, dan makna hidup yang memberikan landasan bagi banyak individu dalam masyarakat kita. Agama memberikan arahan moral yang membantu manusia membuat keputusan etis dalam berbagai aspek kehidupan dan sering kali memberikan pandangan mengenai tujuan hidup, kebahagiaan, dan arti eksistensi manusia.

     Sains menjadi alat yang efektif dalam memahami prinsip kerja dunia dan cara kita berinteraksi dengan lingkungan. Lebih dari itu, peran sains tidak hanya mencakup penyatuan ide dan teori tentang hukum-hukum alam semesta, tetapi juga menyediakan kerangka berpikir untuk menjelajahi dan menangani pertanyaan-pertanyaan baru, termasuk kekhawatiran kita terhadap masa depan. Dengan dasar-dasar ini, sains menjadi harapan kita untuk meramalkan dan mencegah bencana alam, mengobati penyakit, dan mengembangkan teknologi baru untuk memajukan dunia kita (Maftukh Fajar, 2019). Sains merupakan sarana utama yang dimanfaatkan oleh manusia untuk menjelajahi alam semesta dan meraih pemahaman mengenai fenomena-fenomena alam. Peran utama sains dalam memahami dunia adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang alam semesta, termasuk asal usulnya, evolusi, serta berbagai proses fisika dan kimia yang terjadi di dalamnya. Selain itu, sains juga berperan dalam pengembangan teknologi dan inovasi yang berdampak pada hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari kita.

Namun, banyak individu yang kurang memahami pengetahuan yang sebenarnya cenderung menganggap bahwa sains dan agama saling berlawanan. Progres teknologi dapat memiliki dampak dalam kehidupan manusia, yang merupakan makhluk sosial dan hasil ciptaan Allah, sehingga beberapa orang mungkin mulai merasa bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan memiliki superioritas yang lebih besar dibandingkan agama. Terutama dalam bidang kesehatan atau medis, perkembangan yang terus berlanjut telah menghasilkan banyak peralatan modern yang mampu menyelamatkan banyak nyawa dan memperpanjang umur manusia, sehingga dianggap sebagai hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip agama (Kurniawan, 2022).

Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengatasi pandangan bahwa sains dan agama berlawanan adalah dengan mendorong dialog terbuka serta pemahaman dengan mengupayakan komunikasi yang lebih baik antara komunitas ilmiah dan pemimpin agama. Kita dapat menciptakan peluang bagi mereka untuk saling menjelaskan pandangan masing-masing dan menemukan titik persamaan. Selain itu, pendekatan pendidikan yang seimbang, yang mengintegrasikan pemahaman tentang agama dan sains, dapat membantu generasi muda memahami bahwa keduanya dapat saling melengkapi. Penting juga untuk menekankan bahwa sains menjelaskan prinsip-prinsip bagaimana alam semesta bekerja secara fisik, sementara agama sering kali berfokus pada pertanyaan tentang nilai-nilai, makna hidup, dan moralitas. Dengan cara ini, dapat diperlihatkan bahwa keduanya beroperasi dalam wilayah yang berbeda namun tetap mendukung satu sama lain, membantu mengatasi persepsi konflik yang salah. Dengan pendekatan ini, kita dapat membangun pemahaman yang lebih lengkap dan selaras tentang hubungan antara sains dan agama.

Jadi, keterkaitan antara agama dan sains memiliki potensi menjadi sumber kekayaan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia jika diintegrasikan dengan bijaksana. Dengan dukungan yang saling mendukung antara keduanya, kita dapat mengatasi tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi oleh masyarakat kita, sambil tetap menjaga keragaman dan keunikan pandangan dalam dunia ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, M. M. (2022). Dilema Sains dan Agama. Jurnal Teologi, 4(1). https://doi.org/10.55962/aluciodei.v4i1.14

Maftukh Fajar, D. (2019). Menggapai Hikmah dalam Pembelajaran Sains (R. Hasanah, Ed.; 1st ed.). Lintas Nalar, CV. http://digilib.uinkhas.ac.id/id/eprint/1686

Rahman, R., Sos, S., & Si, M. (2019). Peran Agama dalam Masyarakat Marginal. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama, IV(1).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun