BAB II : MANUSIA : MAKHLUK PENCARI KEBENARAN
Manusia adalah hewan tukang berpikir. Berpikir adalah bertanya. Berpikir adalah membeda-bedakan hal yang benar-benar berbeda dan menyamakan hal-hal yang memang sama. Orang yang berpikir adalah orang yang bertanya. Apabila orang yang tidak pernah bertanya maka tidak pernah berpikir. Bertanya adalah mencari jawaban. Mencari jawaban adalah mencari kebenaran. Mencari jawaban tentang tuhan, alam dan manusia, artinya mencari kebenaran tentang Tuhan,alam dan manusia. Jadi pada akhirnya : manusia adalah makhluk pencari kebenaran.
BAB III : TEORI TENTANG KEBENARAN
Teori tentang kebenaran ada 3 dalam diskusi :
Teori Korespondensi, Kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan apa yang sungguh merupakan halnya atau faktanya. Suatu prosisi atau pengertian adalah benar apabila tersadat suatu fakta yang diselerasinya,apabila ia menanyakan apa adanya. Kebenaran ialah yang bersesuaian dengan fakta yang berlarasan dengan realitas, yang serasi dengan situasi actual.
Teori Konsistensi, kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain, yaitu fakta atau realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri.
Teori Pragmatis, kebenaran merupakan suatu proposisi adalah benar sepanjang proposisi itu berlaku, atau memuaskan, berlaku dan memuaskannya itu diuraikan dengan pelbagai ragam oleh para teori tersebut.
BAB IV : MASALAH MANUSIA
Yang dimaksud dalam bab ini adalah segala yang dimasalahkan oleh manusia, termasuk di dalamnya manusia sebagai masalah. Dibawah ini merupakan beberapa hal yang menjadi masalah manusia adalah sebagai berikut :
- Alam sebagai masalah manusia
- Manusia sebagai masalah manusia
- Masalah hidup manusia
- Masalah asasi manusia
BAB V : ILMU PENGETAHUAN
Adanya ilmu pengetahuan itu mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu: sismatik, rasional, empiris, umum dan kumulatif. Ada dua macam objek dalam ilmu pengetahuan, yaitu objek material dan forma. Objek material adalah seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan obyek penyelidikan suatu ilmu. Obyek forma ialah obyek materia yang disoroti oleh suatu illmu, sehingga membedakan ilmu yang satu dengan yang lain, jika berobyek materia yang sama.