Mohon tunggu...
Nabilla Hanifah
Nabilla Hanifah Mohon Tunggu... Freelancer - Ejaan.id

Seorang lulusan sastra Indonesia, mau berbagi ilmu apa saja. Suka makanan manis, tapi suka sakit gigi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Linguistik Aliran Behaviorisme

5 Juni 2023   14:11 Diperbarui: 5 Juni 2023   14:21 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aliran Behaviorisme

Kata behaviorisme terdiri dari kata behavior dan -isme. Behavior berarti tabiat, kelakuan, dan tingkah laku. Sementara -isme adalah aliran.  Dalam wikipedia Indonesia dapat juga dilihat pengertian behaviorisme. Behaviorisme atau aliran perilaku (disebut juga Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme --- termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan--- dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.

Hanggabean (2008) mengatakan bahwa sebenarnya dasar-dasar pemikiran behaviorisme dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu Behaviorisme klasik dan Behaviorisme baru. Behaviorisme klasik adalah pemikiran-pemikiran behaviorisme yang ada dalam kajian-kajian ilmu lain. Sedangkan, behaviorisme baru adalah pemikiran-pemikiran behaviorisme yang memang membahas aliran behaviorisme itu sendiri.

Aliran behaviorisme klasik dan aliran behaviorisme baru telah membawa kemajuan sekaligus keberatan-keberatan. Pada manusia, behaviorisme memiliki sumbangsih bagaimana mendidik anak atau merubah perilaku. Sedangkan, keberatan yang diutarakan adalah, behaviorisme terlalu mekanis yang diibaratkan sebagai sebuah mesin reaksi. Namun, behaviorisme telah mengawali sebuah psikologi yang mandiri, berdiri sebagai sebuah ilmu.

Ada tiga komponen penting dalam aliran behaviorisme yaitu stimulus, respon dan reinforcement/ peningkatan. Behaviorisme menjelaskan mekanisme proses terjadi dan berlangsungnya perilaku individu dapat digambarkan dalam bagan berikut:

S R atau S O R 

S = stimulus (rangsangan); R = Respons (perilaku, aktivitas) dan O=organisme (individu/manusia).

Karena stimulus datang dari lingkungan (W= world) dan R juga ditujukan kepadanya, maka mekanisme terjadi dan berlangsungnya dapat dilengkapkan seperti tampak dalam bagan berikut ini.

W S O R W

Contoh : seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangan kelas yang terasa panas, secara spontan mahasiswa tersebut mengipas-ngipaskan buku untuk meredam kegerahannya.

Ruangan kelas yang panas merupakan lingkungan (W) dan menjadi stimulus (S) bagi mahasiswa tersebut (O), secara spontan mengipaskan-ngipaskan buku merupakan respons (R) yang dilakukan mahasiswa. Merasakan ruangan tidak terasa gerah (W) setelah mengipas-ngipaskan buku.

         

Tokoh-tokoh aliran behaviorisme klasik adalah para filsuf (menyatakan bahwa aktivitas manusia terbentuk dari reaksi lingkungan biologis), Ivan Petrovich Pavlov (berkecimpung dalam bidang reflexologi), Edward Lee Thorndike (mengembangkan teori asosiasionisme yang sangat sistematis), dan Watson (mengembangkan bidang psikologi berdasarkan pengaruh fungsionalisme). Sedangkan, tokoh-tokoh aliran behaviorisme baru adalah John Watson, Leonard Bloomfield, Clark L. Hull, B.F. Skinner, dan Albert Bandura.

Pengaplikasian behaviorisme dapat diterapkan pada proses pemerolehan bahasa (language acquisition). Anak-anak diajarkan untuk menyebut kata demi kata dengan rangsangan yang diberikan oleh orang tuanya. Hal ini bisa juga dilihat pada dunia medis. Teori Behaviorisme dapat diterapkan pada orang-orang yang lupa ingatan.

Teori behaviorisme ini memiliki kelemahan. Menurut Kusrahayu ( 2007) kelemahan dari behaviorisme dalam dunia pembelajaran adalah bila penerapannya yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. Murid dipandang pasif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun