Pendidikan merupakan manifestasi kebudayaan yang dinamis, dan karena itu selalu berkembang seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Sistem pendidikan harus selalu dikembangkan agar lebih mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi semua tantangan era modern. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak aspek, antara lain kurikulum, proses pembelajaran, sarana prasarana pembelajaran, tenaga kependidikan, dan administrasi sekolah merupakan komponen kunci keunggulan pendidikan. Guru merupakan komponen kunci dari pendidikan formal. Meskipun kita berada di era revolusi industri 4.0, guru tetap memiliki pengaruh paling besar terhadap cara belajar peserta didik. Karena guru selalu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan memainkan peran yang telah ditentukan didalamnya. Hasil belajar sebagai tolak ukur mutu pendidikan lebih banyak berada dalam kendali guru. Sulit bagi sistem pendidikan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan tanpa guru yang berkualitas. Ketersediaan tenaga pendidik berkualitas yang dapat memenuhi tuntutan pekerjaannya merupakan kebutuhan pertama yang harus dipenuhi agar proses belajar mengajar dapat berlangsung, dan menjamin hasil belajar yang optimal.
Seiring berkembangnya teknologi tetang riset kendaraan listrik, khususnya untuk mobil listrik berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019 misalnya, pemerintah mendukung penuh pengembangan mobil listrik dari sisi nonteknis tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Karena ada regulasi yang tegas dan ketat, tentunya hal ini akan berdampak baik bagi perkembangan industri dan penggunaan mobil listrik. Namun, ada juga tantangan tambahan yang muncul dari faktor non-teknis yang belum tertangani, seperti segmen pasar kendaraan listrik yang belum maksimal sehingga penyerapan mobil listrik rakitan lokal belum signifikan. Hal ini tentunya akan berdampak pada perkembangan pasar kendaraan listrik dalam negeri. Secara teknis, mobil listrik telah banyak diteliti dan dikembangkan selama beberapa tahun terakhir. Terbukti dengan adanya berbagai produk dalam negeri yang telah diproduksi, diuji, dan sudah beroperasi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan titik tumpu dalam mencetak lulusan yang berkompeten dan berdaya saing unggul hingga mampu mengikuti perkembangan teknologi otomotif. Hal tersebut tentu dibutuhkan para guru yang berkompeten. Sehingga, perlu pelatihan khusus yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang sistem kontrol pada kendaraan Hybrid dan Electric Vehicle (EV). Sejalan dengan agenda link and match Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diketuai oleh M. Ihwanudin, S.Pd., M.Pd. bersama Dr. Prihanto Trihutomo, S.T., M.T. ; Hasan Ismail, M.Sc., Ph.D. ; Drs. Sumarli, M.Pd., M.T., dan mahasiswa peneliti Muhammad Nabil Ilyasa ini melaksanakan kegiatan pengabdian di SMK Islam 1 Kota Blitar melakukan pelatihan dengan judul "Pelatihan In Depth Analysis Sistem Kontrol Hybrid dan Electric Vehicle (EV) Untuk Peningkatan Kompetensi Guru Otomotif Di SMK Islam 1 Kota Blitar".
Pelaksanaan kegiatan pengabdian secara tuntas mengkupas teknologi dan sistem kontrol kendaraan Hybrid dan EV terhadap Guru Otomotif di SMK Islam 1 Kota Blitar yang dilakukan dengan sesi panel, tanya jawab, dan diskusi. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah segenap guru otomotif yang diikuti oleh 13 guru otomotif dan 8 guru lainnya di SMK Islam 1 Kota Blitar. Kegitan ini ditujukan untuk memberikan wawasan para guru, kemudian pemberian materi tentang teori, konsep, cara kerja, dan troubleshooting tentang sistem kontrol Hybrid dan Electric Vehicle (EV). Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di ruang kelas Laboratorium Teknik Kendaraan Ringan SMK Islam 1 Kota Blitar. Kepala Sekolah Drs. H. Solihin, M.AP juga secara simbolik memberikan pembukaan dan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang berkontribusi positif terhadap perkembangan pendidikan.
Kegiatan inti dimulai dari penyampaian materi pertama tentang "Hybrid Electric Vehicle Technology Introduction" oleh Hasan Ismail, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Penyampaian materi ke dua disampaikan oleh ketua dari tim penelitian pengabdian masyarakat ini yaitu M. Ihwanudin, S.Pd., M.Pd. tentang "Ansys Analysis For Electric & Hybrid Vehicles". Materi kedua ini adalah pengenalan tentang software Ansys kepada guru SMK Islam 1 Kota Blitar. Lebih tepatnya bagaimana cara menganalisis berbagai macam struktur, aliran fluida, dan perpindahan panas dari sebuah baterai atau motor listrik berbasis software yang akurat. Antusiasme tampak dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pemateri pertama dan kedua.
Hasil dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa seluruh guru dari SMK Islam 1 Kota Blitar, memiliki antusias dan juga memiliki kemauan yang tinggi terhadap pengembangan teknologi di bidang kendaraan listrik dengan ditandai banyaknya pertanyaan yang disampaikan kepada pemateri, pemahaman yang awalnya 60% meningkat menjadi 80% terhadap teknologi kendaraan hybrid dan listrik. Rencana tindak lanjut dari kegaitan penelitian pengabdian masyarakat ini adalah bagi guru akan dilaksankan kegiatan sejenis untuk meningkatkan hard skill guru melalui kegiatan praktik pada kendaraan hybrid dan listrik. Konsep ini juga akan ditindak lanjuti sebagai penelitian mahasiswa, utamanya meneliti topik yang telah disampaikan pemateri pada mata kuliah skripsi berbasis analisis baterai dan motor listrik menggunakan software Ansys. Harapan mendatang adalah guru produktif SMK Islam 1 Kota Blitar dapat mengembangkan pembelajaran berbasis riset kendaraan listrik berkolaborasi dengan institusi dalam dirjen pendidikan vokasi maupun pihak industri terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H