Difa juga pernah menggunakan fasilitas layanan Klinik Pratama Unpad, ia berharap Klinik Pratama akan tetap ada. Karena walaupun ada RS Unpad nantinya, mungkin Klinik Pratama akan lebih mudah dijangkau oleh kalangan para mahasiswa yang membutuhkan pelayanan medis yang terjangkau.
"Saya sih berharap Klinik Pratama tetep berdiri juga waktu RS Unpad udah mulai beroperasi. Karena sepengalaman saya di sana saya merasa sangat amat dilayani dengan baik, dengan tenaga kesehatan yang ramah-ramah dan biaya yang dikeluarkan setidaknya masih bisa dijangkau dompet mahasiswa," katanya.
Keberadaan RS Unpad juga memberikan keuntungan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keperawatan. Mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berlatih di rumah sakit yang lebih besar dengan fasilitas yang lebih lengkap.
Meskipun begitu, tantangan tetap ada. Klinik Pratama harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan memastikan bahwa layanannya tetap relevan dan berkualitas. Selain itu, koordinasi antara kedua fasilitas kesehatan ini harus berjalan dengan baik agar tidak terjadi tumpang tindih atau kesenjangan layanan.
Di sisi lain, harapan besar juga disematkan pada RS Unpad agar dapat menjadi pusat rujukan kesehatan yang andal dan terpercaya, tidak hanya bagi komunitas Unpad, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
Dengan hadirnya RS Unpad, Klinik Pratama Unpad tidak akan hilang, melainkan akan bertransformasi dan berkolaborasi untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik. Masa depan layanan kesehatan di Unpad terlihat cerah dengan sinergi antara Klinik Pratama dan RS Unpad, membawa harapan baru bagi semua pihak yang terlibat.
