Mohon tunggu...
Nabil Hilmi
Nabil Hilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Teknik Informatika. Saya memiliki hobi menonton film dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Strategi Digital UMKM: Mengapa Facebook Unggul untuk Pemasaran Songket Sambas?

3 September 2024   20:28 Diperbarui: 3 September 2024   20:44 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi Digital UMKM: Mengapa Facebook Unggul untuk Pemasaran Songket Sambas?

Dalam era digital yang serba terhubung ini, pemasaran melalui media sosial telah menjadi pilihan utama bagi banyak pelaku usaha, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu produk lokal yang berpotensi besar untuk dipasarkan secara lebih luas melalui media sosial adalah Songket Sambas. Kain tradisional khas masyarakat Sambas ini memiliki nilai budaya dan estetika tinggi, namun sayangnya masih belum sepenuhnya dikenal oleh masyarakat luas. Pada tahun 2021, penelitian yang dilakukan oleh Setiawan et al. (2021) dari Universitas Muhammadiyah Pontianak memperkenalkan sebuah pendekatan sistematis untuk menentukan media sosial yang paling efektif dalam pemasaran Songket Sambas menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

Pemilihan media sosial yang tepat sangatlah krusial bagi UMKM seperti perajin Songket Sambas. Dalam penelitian tersebut, AHP diterapkan untuk menilai berbagai alternatif media sosial berdasarkan kriteria spesifik seperti rentang usia pengguna, jenis kelamin, jumlah pengguna, dan tingkat popularitas platform. Berdasarkan hasil penelitian, Facebook muncul sebagai platform media sosial paling efektif dengan nilai prioritas 0,82, diikuti oleh Instagram dengan 0,60, sementara Youtube dan Twitter memperoleh nilai yang jauh lebih rendah, masing-masing 0,06 dan 0,04.

Data ini menunjukkan bahwa Facebook, dengan basis pengguna yang luas dan fitur pemasaran yang canggih, mampu menjadi alat yang kuat bagi perajin Songket Sambas dalam meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar. Hasil ini tidak hanya relevan bagi Songket Sambas, tetapi juga dapat menjadi panduan bagi UMKM lainnya yang berusaha memaksimalkan efektivitas strategi pemasaran digital mereka. Namun, apakah hasil penelitian ini benar-benar dapat diimplementasikan secara efektif di lapangan? Bagaimana perajin dapat mengatasi tantangan dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran? Mari kita selami lebih dalam dalam bagian berikutnya.

***

Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan et al. (2021) pada tahun 2021 memberikan wawasan yang menarik tentang bagaimana Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat digunakan untuk memilih media sosial yang paling tepat dalam konteks pemasaran produk lokal seperti Songket Sambas. Dengan menggunakan kriteria spesifik seperti rentang usia, jenis kelamin, jumlah pengguna, dan tingkat popularitas, AHP menawarkan pendekatan yang sistematis dan berbasis data, yang sangat penting dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.

Facebook, yang menduduki peringkat pertama dengan nilai prioritas 0,82, menunjukkan dominasi platform ini dalam hal efektivitas pemasaran. Sebagai platform dengan lebih dari 2,8 miliar pengguna aktif bulanan secara global (Statista, 2021), Facebook menawarkan fitur-fitur pemasaran yang sangat bervariasi, mulai dari iklan bertarget hingga analitik yang mendalam, yang memungkinkan pengusaha kecil seperti perajin Songket Sambas untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang relatif rendah. Ini sangat penting mengingat keterbatasan sumber daya yang sering dihadapi oleh UMKM.

Di sisi lain, Instagram, dengan nilai prioritas 0,60, menempati posisi kedua sebagai platform yang efektif untuk pemasaran Songket Sambas. Instagram, yang dikenal dengan basis penggunanya yang lebih muda dan lebih visual, sangat cocok untuk produk seperti Songket yang menonjolkan keindahan estetika. Statistik menunjukkan bahwa 67% dari pengguna Instagram berusia antara 18 hingga 29 tahun (Pew Research Center, 2021), yang merupakan demografi yang mungkin kurang familiar dengan warisan budaya seperti Songket Sambas. Oleh karena itu, Instagram dapat menjadi platform yang strategis untuk memperkenalkan dan mengedukasi audiens muda tentang nilai budaya Songket.

Meskipun Youtube dan Twitter menempati urutan bawah dalam penelitian ini, dengan nilai prioritas masing-masing 0,06 dan 0,04, penting untuk diingat bahwa setiap platform memiliki keunikan tersendiri. Youtube, misalnya, meskipun tidak mendapatkan peringkat tinggi dalam penelitian ini, menawarkan potensi besar dalam konten video yang mendalam dan naratif. Penggunaan video untuk menceritakan proses pembuatan Songket Sambas atau sejarah di baliknya bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk menarik audiens global. Demikian pula, Twitter, dengan karakteristik real-time dan trend-driven, bisa digunakan untuk membangun kesadaran merek dan memanfaatkan momentum peristiwa tertentu.

Namun, penerapan strategi ini bukan tanpa tantangan. Penggunaan AHP memerlukan pemahaman yang mendalam tentang masing-masing kriteria yang digunakan, dan hasilnya harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Selain itu, perajin Songket Sambas perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memanfaatkan fitur-fitur pemasaran di setiap platform media sosial secara optimal. Dengan demikian, penting bagi pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk memberdayakan para perajin ini dalam menggunakan teknologi digital.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun