Mohon tunggu...
Nabiel Faisal Alfatah
Nabiel Faisal Alfatah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain sepak bola, futsal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan dan Misteri Gunung Sumbing

24 Oktober 2023   21:38 Diperbarui: 1 November 2023   10:28 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Sumbing, dengan puncaknya yang mencapai ketinggian 3.371 meter di atas permukaan laut, adalah salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Sumbing merupakan gunung pertama yang saya daki di daerah Jawa Tengah,selain gunung di Jawa Barat ini pertama kalinya mendaki gunung sumbing.

Gunung Sumbing adalah salah satu gunung yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Namanya mungkin tidak sepopuler Gunung Merapi atau Gunung Bromo, tetapi bagi saya, Gunung Sumbing adalah tempat yang penuh dengan kenangan indah dan Misteri . Cerita ini adalah tentang petualangan saya di sana.

Pendakian dimulai dari Desa Garung, yang terletak di lereng gunung. Dengan ransel yang terasa berat di punggung, saya bersama dengan beberapa teman pendaki lainnya menaiki sebuah ojeg untuk berangkat ke pos 1. Dan itu pengalaman yang cukup unik ketika kita mendaki Gunung Sumbing, setelah sampai kita mulai mendaki. Matahari pagi yang hangat bersinar di langit, memberikan semangat yang baik untuk perjalanan. Kami berjalan di antara pepohonan yang rindang dan melintasi jalan setapak yang curam. Perjalanan Gunung Sumbing diiringi dengan trek tanah kering dan berdebu. Hari itu kami mendaki ditemani dengan angin yang sangat kencang.

Selama perjalanan, saya terpesona oleh keindahan alam sekitar. Gunung Sumbing dikelilingi oleh sawah terasering yang mempesona dan kebun-kebun sayur yang hijau subur. Penduduk setempat yang ramah juga memberi kami senyum hangat saat kami melewati desa-desa kecil di sepanjang jalan.

Saat matahari mulai tenggelam, kami tiba di pos 4, tempat kami memutuskan untuk mendirikan tenda dan beristirahat. Malam itu, di bawah langit bintang yang cerah, kami berkumpul di sekitar api unggun sederhana dan berbagi cerita. Suasana yang tenang dan tenang membuat saya merasa sangat terhubung dengan alam.  Dan kami pun mempersiapkan perbekalan dan fisik kami untuk summit pada esok hari.

Pendakian berlanjut keesokan harinya, pada jam 1 malam kami memulai kembali pendakian kepuncak Gunung Sumbing. Nampaknya kami terlalu awal untuk melakukan summit, kami diterjang hembusan angin yang menusuk ke tubuh. Kami disitu merasa sangat kedinginan dan kami berlindung dibalik batu. Setelah membaik kami melanjutkan perjalanan kami. Medan semakin terjal, dan udara semakin tipis. Pada saat itu saya mengalami pengalaman mistis, dimana saya dan kelompok saya diarahkan jalan buntu dan tebing yang curam. Tetapi kami tidak bisa melihat dasar pada tebing itu dikarenakan sangat gelap. Kami rasa kami telah melewati rute yang sesuai dengan map yang diberikan oleh pengelola. Namun, nyatanya kami disesatkan oleh makhluk gaib dan untungnya kami masih diberi keselamatan. Namun, semangat untuk mencapai puncak membuat kami terus maju. Akhirnya, kami mencapai puncaknya.

Pemandangan dari puncak Gunung Sumbing adalah hadiah yang tak ternilai. Kami bisa melihat pemandangan yang luas, dengan pegunungan, lembah, dan desa-desa kecil yang tersebar di bawah. Angin sejuk di puncak gunung menghembuskan rasa syukur dan kagum dalam diri kami. Dan kami sangat terharu setelah mencapai puncak, dimana kami telah melewatii berbagai macam gangguan.

Perjalanan turun tidak kalah menarik. Kami melintasi hutan pinus yang rindang, dan melihat air terjun kecil yang mengalir deras di antara bebatuan. Ini adalah momen yang membuat kami merasa begitu dekat dengan alam.

Setelah beberapa hari petualangan yang tak terlupakan, kami tiba kembali di Desa Garung dengan rasa keterpenuhan dalam hati. Gunung Sumbing telah memberi kami kenangan indah mistis, dan pelajaran tentang ketabahan, keindahan alam, dan kebersamaan. Cerita ini adalah pengingat bahwa alam kita memiliki banyak keajaiban yang menunggu untuk dijelajahi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun