PENDAHULUAN
Ketika kita memasuki abad ke-21, dunia telah bertransformasi secara dramatis oleh kemajuan teknologi. Era digital telah membawa perubahan yang luar biasa dalam cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan mengungkapkan diri.Â
Di tengah revolusi teknologi ini, media sosial telah menjadi panggung utama bagi miliaran individu di seluruh dunia untuk berbagi kehidupan mereka, mendiskusikan gagasan, dan membangun identitas mereka sendiri. Namun, di balik keceriaan dan koneksi yang ditawarkan oleh media sosial, ada fenomena yang semakin marak dan menarik perhatian yakni adalah Alter Ego
Media sosial, dengan kekuatan globalnya, telah menjadi panggung utama bagi kita semua untuk berbagi momen kehidupan, pendapat, dan bahkan aspirasi pribadi.Â
Fenomena ini telah membuka pintu menuju keintiman virtual yang menarik, memungkinkan kita untuk terhubung dengan teman-teman lama, menjalin pertemanan baru, dan bahkan membangun jaringan profesional.Â
Namun, dalam perjalanan menuju dunia digital yang semakin terhubung ini, kita seringkali menemui kompleksitas dan kontradiksi dalam cara kita mempresentasikan diri dan berinteraksi di dalamnya.Â
Sosial media telah memberikan platform yang tak tertandingi untuk ekspresi diri, di mana kita dapat menjadi versi digital dari diri kita yang sebenarnya, atau bahkan menciptakan kepribadian yang sama sekali berbeda.Â
Ketika seseorang mengubah atau menyembunyikan aspek-aspek dari diri mereka di balik layar komputer atau ponsel pintar, muncullah apa yang sering disebut sebagai "alter ego digital." Kepribadian ganda ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, dari profil palsu hingga karakter yang secara teratur berinteraksi dalam dunia maya.
Kepribadian ganda, atau yang sering disebut sebagai "Alter Ego" dalam konteks ini, adalah konsep yang melibatkan adanya dua atau lebih identitas yang berbeda dalam satu individu.Â
Era digital, dengan berbagai platform media sosialnya yang beragam, telah memberikan tempat yang subur bagi perkembangan alter ego ini. Dalam artikel ini, kita akan memandang lebih dekat fenomena kepribadian ganda dalam konteks media sosial, menggali mengapa orang mungkin merasa perlu untuk menciptakan alter ego mereka, serta dampak sosial, psikologis, dan etis dari fenomena ini.Â
Fenomena ini dapat berwujud dalam berbagai cara. Ada mereka yang merancang profil palsu untuk berinteraksi secara anonim atau mengungkapkan sisi dari diri mereka yang tidak pernah mereka tampilkan dalam kehidupan nyata. Sebaliknya, ada juga mereka yang memperkuat dan mempercantik citra diri mereka secara digital, menciptakan realitas yang lebih sempurna daripada kenyataan yang mereka alami.