Semenjak COVID-19 aku jadi lebih sering membaca online di rumah menggunakan internet IndiHome. Aku biasanya membaca buku lewat aplikasi seperti Rakata, Gramedia, dan Kindle. Seneng banget, bener-bener IndiHome itu internetnya Indonesia, deh.Â
Menariknya, aku bisa dengan mudah membeli buku-buku best seller bahasa Inggris yang harganya itu cuma $1 aja.Â
Nah, buku apa yang aku baca? Aku membaca buku yang sesuai dengan tujuan parenting-ku. Misal aku pengen anakku menjadi seorang penghafal Al-Quran maka aku akan mencari buku parenting yang membahas tentang bagaimana mendidik anak untuk menjadi penghafal Al-Quran yang seringnya mudah didapatkan secara online.
4. Belajar Mendesain Kurikulum Pembelajaran Al-Quran untuk AnakÂ
Bagian ini yang bikin aku jatuh cinta dengan internet dan IndiHome. Aku bisa bertemu dengan sebuah lembaga yang membuka pelatihan merancang kurikulum pembelajaran Al-Quran agar si anak cinta dan hafal Al-Quran sejak bayi.
Lembaga tersebut ada di Yogyakarta, tapi membuka pembelajaran online. Bayangkan kalau tidak ada internet, aku harus jauh-jauh ke sana. Ini materi super daging bagiku karena langsung bisa diaplikasikan ke anak bahkan dikategorikan sesuai umurnya.Â
Ternyata mengajarkan anak menghafal Al-Quran sudah bisa dimulai sejak dalam kandungan.Â
5. Mengenalkan Rasa Cinta Kepada Allah
Lagi-lagi karena manfaat internet, aku bertemu dengan konsep parenting yang aku rasa cocok dengan tujuan parenting-ku. Aku bertemu dengan konsep Fitrah Based Education.
Salah satu konsep yang perlu ditanamkan ketika anak berusia 0-6 tahun adalah fitrah keimanan. Sehingga mulailah aku mengenalkan tentang Allah, menceritakan bagaimana Allah sangat sayang kepada Salman, menunjukkan macam-macam ciptaan Allah, dan menunjukkan bagaimana cara bersyukur kepada Allah.Â
Sebaiknya, jangan dulu mulai mengajarkan menghafal Al-Quran kalau kita belum kenalkan fitrah keimanan ini. Agar motivasi anak menghafal Al-Quran hanyalah untuk mengharap ridho-Nya.Â