Pagi yang cerah dengan masih dibungkus udara dingin tak membuatku dan suami mengurungkan diri untuk menikmati udara pagi dengan jalan-jalan pagi sejenak bersama Salman, anak kesayangan kami yang baru memasuki usia satu tahun.
Seperti biasa selalu ada obrolan mendalam ketika kami berjalan-jalan pagi. Mulai dari obrolan sederhana hingga obrolan tentang kehidupan.
Namun, pagi itu kami mengobrol tentang kenapa ada orang yang cepat bisa mencapai kesuksesannya dan kenapa ada yang biasa saja. Kami pun juga flash back ke masa yang telah kami jalani. Betapa dengan mengasah satu keterampilan saja bisa mendatangkan kesempatan yang tak terduga dan membuka pintu rezeki.Â
"Nggak nyangka ya mas, kita ada di posisi ini sekarang hanya dengan mengasah dan menyeriusi keterampilan menulis." celetukku. Semenjak pandemi kami memutar cara agar kas rumah tangga tetap terisi apalagi setelah usaha suami terdampak.
Peluang yang kami temukan adalah dengan menekuni keterampilan menulis dan blogging. Bahkan bulan Februari lalu dengan sisa uang yang ada kami investasi ikut mentoring kelas blogger dengan biaya investasi Rp1,2 juta rupiah. Nominal yang cukup besar bagiku sebagai guru TK yang gajinya jauh dari UMR.Â
"Iya, dek, kalau kita ambil kesimpulan dengan menambah skill baru, potensi menambah income pun semakin terbuka luas." tanggap suamiku.
"Kadang aku heran mas dengan pernyataan orang atau anggapan orang bahwa belajar itu ya di sekolah. Sehingga ketika mereka sudah bekerja mereka pun berhenti belajar. Padahal ada banyak hal yang didapat kalau kita mau belajar terus, bukan?"
"Nah, itu kalau banyak karyawan ngeluh tentang gajinya yang pas-pasan sebenarnya mereka punya jalan keluarnya, yakni dengan mengasah keterampilan dan belajar hal baru. Namun, kebanyakan orang masih merasa belum perlu untuk keluar dari zona nyaman."
Aku bersyukur karena aku dan suami sama-sama saling mendukung untuk terus mengasah keterampilan kami. Sungguh ajaib! Hanya dengan mengasah satu skill saja yakni menulis, kami dapat opportunity luar biasa.
Opportunity mendapatkan penghasilan berkali lipat, bisa berkoneksi dengan para C-level perusahaan, bahkan bisa membantu merapikan buku salah seorang pengusaha terkenal!
Target Skill Baru di Bulan Ramadhan
Jangan pernah merasa puas atau merasa menjadi ahli. Karena sekali kita merasa ahli dan cepat puas itulah awal kehancuran kita.
Baru saja aku mendapatkan kalimat yang menarik dari Dewa Eka Prayoga di bukunya Easy Copywriting.Â
Aku setuju karena aku memiliki value hidup untuk terus belajar, berbagi, dan bermanfaat bagi banyak orang. Sehingga aku tak ingin cepat puas dengan keterampilan yang aku miliki.
Bahkan semakin kita belajar banyak tentang suatu hal maka rasanya seperti kita itu banyak tidak mengertinya. Jadi, kita harus keep hungry kata almarhum Steve Job.Â
Mengasah satu skill ternyata akan memunculkan skill-skill turunan lainnya yang perlu dikuasai. Seperti menulis misalkan. Ketika aku memutusukan untuk mengasah skill menulis, ternyata menulis itu luas sekali.
Skill turunan dari menulis ada menulis buku, artikel blog, artikel ilmiah, biografi, memoar, dan masih banyak lagi lainnya.Â
Nah, tahun ini dan tepat banget dengan momentum Ramadhan, aku pengen mengasah lagi keterampilan SEO dan menulis dalam Bahasa Inggris.Â
Oh, ya, dari mana kita tahu keterampilan apa yang ingin kita tekuni? Kalau pengalamanku, kita bisa tahu keterampilan apa yang harus ditekuni itu disesuaikan dengan visi hidup kita ke depan dan pekerjaan apa yang sedang kita lakoni.
Alasanku ingin mengasah keterampilan SEO dan menulis dalam Bahasa Inggris adalah karena sekarang aku bekerja sebagai SEO Specialist dan juga freelance  writer. Visi ke depan aku pengen bisa merambah dunia yang lebih luas dengan menulis dalam Bahasa Inggris.Â
Bulan Ramadhan adalah Bulan Terbaik Mengasah Keterampilan Baru
Aku pernah membaca kalau tidak salah untuk bisa memulai kebiasaan baru kita butuh waktu minimal 20 hari berturut-turut untuk menerapkan kebiasaan baru itu.Â
Favoritku untuk menambah kebiasaan baru adalah di bulan Ramadhan. Kenapa? Karena dalam bulan Ramadhan ini ada waktu kurang lebih 30 hari. Kita bisa menambahkan kebiasaan baik dalam hari-hari ini.Â
Keterampilan favorit yang biasa aku asah di bulan Ramadhan adalah terkait manajemen waktu. Selama tiga puluh hari berturut-turut bangun pagi sebelum subuh sehingga memunculkan kebiasaan.
Sehingga, bulan Ramadhan menjadi bulan yang tepat untuk mengasah keterampilan baru karena selain itu waktu di bulan Ramadhan penuh dengan waktu mustajab doa.Â
Mudah saja bagi Allah untuk memampukan kita menggapai tujuan yakni mengasah keterampilan baru.
Tips Mengasah Keterampilan Baru dengan OKR
"Penyakit apa yang menghalangi kita untuk bisa mengasah keterampilan baru?"
Jawabannya adalah faktor tidak konsisten dan tidak ada tujuan yang jelas. Nah, agar kita semakin semangat menambah keterampilan baru maka tips ini bisa kamu coba.
Kamu bisa lebih semangat mengasah keterampilan dengan OKR. Eh, apa itu?
OKR ini salah satu tools yang biasa digunakan perusahaan untuk menentukan tujuan. OKR ini singkatan dari Objective Key Result.
OKR ini terdiri dari dua komponen yakni Objective dan Key Result.
Sabar, aku jelaskan satu per satu ya.
Objective adalah pernyataan deskriptif yang mudah diingat terkait tujuan kita. Objective harus disusun dengan pernyataan yang mudah diingat, memotivasi, dan menggambarkan tujuan yang ingin kita capai.
Sederhananya menentukan objective adalah dengan menjawab pertanyaan, "Kemana kita akan melangkah?"
Misalkan objective-ku untuk mengasah keterampilan SEO dan menulis dalam Bahasa Inggris adalah bagaimana mendapatkan lima klien menulis dari luar negeri selama satu tahun agar income yang diperoleh bisa untuk bersedekah sebanyak-banyaknya.Â
Objective ini harus bisa dilakukan, terukur (harus ada angkanya), dan tentunya memotivasi.
Nah, selanjutnya Key Result adalah  parameter yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari objective. Singkatnya key result ini adalah menjawab pertanyaan, "Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah mendekati tujuan?"
Kalau dari contoh objective di atas maka key resultnya bisa berupa:
- Membuat satu website dalam bahasa InggrisÂ
- Bergabung dengan 2 platform freelance terbesar di dunia
Nah, sebaiknya kita membuat key result sebanyak 2-5. Jangan kebanyakan biar kita bisa fokus. Key result juga harus bisa terukur ya dan gunakan metode SMART ya.Â
Kalau kamu penasaran lebih lanjut dengan OKR maka kamu bisa membaca artikel lain tentang apa itu OKR dan bagaimana cara menyusunnya.
Meskipun OKR itu biasa digunakan perusahaan, kita sebagai individu juga bisa loh untuk menerapkannya.Â
Apapun keterampilan yang ingin kamu asah jangan lupa luruskan niat. Niat utama kita adalah menggapai ridho Allah tentunya.Â
Jangan lupa untuk konsisten dan istiqomah dalam mengasah keterampilan ya.
Belajar dari ulama dulu yang harus menempuh perjalanan berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan ilmu satu hadits. Masihkah kita malas belajar dengan segala kemudahan yang ada seperti sekarang ini?
Selamat memanfaatkan bulan Ramadhan untuk meningkatkan keahlian baru dan dapatkan opportunity yang tak terduga ke depannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H