Mohon tunggu...
Nabila Ghaida Zia
Nabila Ghaida Zia Mohon Tunggu... Freelancer - Nabila Ghaida Zia

Freelance Content Writer | Freelance Copywriter | Ghost Writer | Freelance Editor | Digital Marketing Enthusiast | Learning and Parenting Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial

Haji Muda dengan Gaji Pas-Pasan? Bisa Kok, Yuk Simak Alasan dan Tips Mewujudkannya!

10 Oktober 2020   21:31 Diperbarui: 10 Oktober 2020   21:40 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bu, sekarang cara daftar haji bagaimana ya? Kakakku usianya hampir delapan puluh tahun tapi baru pengen daftar sekarang. Mana KTP-nya itu masih domisili Lampung dan hilang pula KTP-nya."

Itulah pertanyaan yang mengawali percakapan antara bapak dan ibu di ruang makan pada suatu sore. Aku tak begitu memperhatikan jelasnya bagaimana jawaban ibu ketika bapak bertanya seperti itu. Karena aku fokus dengan minuman yang sedang kubuat di dapur.

Pertanyaan itu membuatku terngiang lama.

Kakaknya bapak baru mau daftar haji di usia yang hampir memasuki usia delapan puluh tahun. Bukankah daftar tunggu haji sekarang sudah mencapai waktu tunggu 21 tahun? Kalau kakaknya bapak harus menunggu 21 tahun lamanya, apakah beliau masih hidup?

Ah liar sekali pikiranku, namanya umur hanya Allah yang tahu. Namun, dari situ aku justru termotivasi untuk mewujudkan impianku yakni pergi haji di usia muda.

Aku dan sahabatku pernah punya impian kelak ketika kita sudah menikah, hal yang pertama kita lakukan adalah mendaftar haji bersama pasangan.

Namun, dua tahun menikah impian itu belum kesampaian. Impian itu terkendala dengan gajiku sebagai guru TK yang masih pas-pasan dan suami yang masih merintis usaha. Namun, dengan mendengar percakapan bapak bersama ibu tadi, aku jadi semakin bersemangat untuk mengumpulkan pundi-pundi uang untuk segera daftar haji.

Gaji Pas-Pasan Bukan Halangan Membulatkan Tekad Untuk Berhaji di Usia Muda

Gaji Pas-Pasan Bukan Halangan Untuk Berhaji
Gaji Pas-Pasan Bukan Halangan Untuk Berhaji

Tahukah kamu berapa gaji guru TK di negeri kita tercinta? Tidak banyak, bahkan tak menyentuh nilai UMR. Gaji rekan-rekan guru TK di kecamatanku paling banyak hanya menyentuh angka Rp. 500.000. Aku lebih beruntung karena gajiku lebih tinggi dari mereka, namun tetap tak menyentuh angka UMR. Rekan-rekan millennial lain yang memutuskan menjadi guru honorer pun mengalami nasib serupa.

Hal yang miris bukan?

Adik iparku seorang anak millennial prestatif dulu pernah menjadi kepala PAUD, dan tahukah kamu berapa gajinya? Hanya Rp. 150.000 per bulan. Wow! Miris bukan? Namun, keikhlasannya mengajar di PAUD membawanya kuliah S2 di Australia dengan beasiswa Australia Award. Bahkan adik iparku bisa membiayai kedua orang tuanya berumroh. Mengagumkan bukan!

Gaji pas-pasan bukan berarti membatasi impian, bukan?

Tahun 2020, aku memulai mendobrak keterbatasan dari gaji yang pas-pasan.

Aku bertekad pokoknya tahun depan yakni 2021, uang untuk mendaftar haji berdua dengan suami sudah terkumpul.

Selama cuti melahirkan, aku memutuskan untuk menekuni passionku dalam menulis dengan terjun ke dunia blogging. Aku investasi uang sejumlah Rp. 1.200.00 untuk ikut mentoring blogging, keputusan yang berat karena harga kelas itu hampir setara dengan dua bulan gajiku. Tapi bismillah, aku bulatkan tekad.

Alhamdulillah, kebulatan tekadku membuahkan hasil. Investasi yang aku keluarkan untuk ikut kelas balik modal seketika, aku mendapatkan job menulis mulai dari sebagai seorang bloger, freelance content writer, copywriter, ghostwriter, dan terakhir dapat job untuk mengedit buku seorang pengusaha terkenal. Alhamdulillah. Hasil dari pekerjaan sampinganku ini alhamdulillah bisa mencapai kurang lebih 40% dari uang pendaftaran haji untuk satu orang.

Jadi, gaji pas-pasan tidak membuat tekadku ngepas untuk mewujudkan impian berhaji di usia muda. Tiga prinsip ini yang aku pegang:

1. Rezeki Tak Terbatas Gaji

Bagiku rezeki tak terbatas hanya pada gaji dari pekerjaan harian kita. Rezeki kita juga bisa datang dari hal lainnya seperti dengan menyambung silaturahmi dengan teman lama, berkomunitas, berkegiatan sosial, mengamalkan ilmu yang bermanfaat, dan masih banyak lagi. Dari hal-hal seperti itu uang yang merupakan bagian dari rezeki datang mengalir dengan mudah.

2. Keyakinan Kita Pada Allah Adalah Kunci Lancarnya Rezeki Kita

Meski sekarang gaji kita pas-pasan, tetapi yakinlah bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Kita harus yakin bahwa rezeki itu asalnya dari Allah dan ketika kita ingin minta apa-apa maka mintalah pertama pada Allah.

3. Berbaik Sangka Kepada Allah

Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Hal ini sering sekali terbukti dalam kehidupanku. Ketika aku berprasangka baik kepada Allah bahwa hari ini akan datang rezeki yang tak terduga-duga, maka benar, ada saja rezeki yang datang pada hari itu.

Dalil Tentang Berbaik Sangka Pada Allah
Dalil Tentang Berbaik Sangka Pada Allah


Alasan Perlu Naik Haji di Usia Muda

Alasan Perlu Naik Haji Sedari Muda
Alasan Perlu Naik Haji Sedari Muda

"La, kalau kamu punya uang, buat haji dulu ya, beli rumah dan mobil nanti bisa dicari lagi." Itu nasehat ibuku dulu.

Ibu dan bapakku sudah berhaji ketika aku SMA, tepatnya sepuluh tahun yang lalu. Nasehat ibuku itu mengindikasikan bahwa beliau menyarankanku agar berhaji selagi usia masih muda.

Sebagai seorang millennial yang hobi mengeluarkan uang untuk mendapatkan experience, maka pergi haji di usia muda adalah experience terbesar yang ingin aku dapatkan.

Kenapa sih kita harus naik haji di usia muda, bahkan sampai dikompor-komporin pemerintah melalui BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) dengan gerakan Ayo Haji Muda dan tagline 'Haji Muda Itu Keren'?

Nah, berikut tiga alasan kenapa kita perlu naik haji di usia muda.

1. Menyempurnakan Rukun Islam Lebih Cepat

Kalau bisa naik haji di usia muda, kenapa harus nunggu tua? Analoginya sama dengan kenapa kamu harus segera bersyahadat sekarang? Ya, tentunya biar pahalanya diterima kan ya. Begitu juga dengan naik haji lebih cepat di usia muda, maka kita sebagai umat islam akan lebih cepat mendapatkan pahala menyempurnakan rukun islam yang jumlahnya lima.

2. Fisik Masih Kuat dan Prima

Ibadah haji mayoritas merupakan ibadah yang memerlukan fisik yang kuat. Kenapa butuh fisik yang kuat dan prima? Bayangkan kalau fisik masih kuat dan prima maka sa'inya, thawafnya, wukufnya, dan ibadah-ibadah lain bisa sempurna.

Ada cerita menarik dari seorang millennial bernama Lina Zahra Arifa yang merupakan mahasiswa MM UGM Yogyakarta, ia berhaji di usia muda yakni 24 tahun. Nah, ketika jama'ah haji yang lain saat haji melaksanakan umroh dan ibadah sunnah lainnya mungkin hanya dua kali atau tiga kali. Justru ia bisa melaksanakan lebih dari lima kali. Inilah kelebihan apabila kita berhaji dengan fisik yang kuat, ibadah kita jadi lebih maksimal.

3. Adanya Visi KSA 2030 

Nah, ini kabar gembira buat kalian yang mau berhaji di usia muda. Memang sih rata-rata masa tunggu jemaah haji Indonesia rata-rata 21 tahun. Dengan adanya visi Arab Saudi 2030 maka akan ada tambahan porsi kuota sampai dengan satu juta jemaah haji Indonesia pada tahun 2030. Sebagaimana skema visi 2030 Arab Saudi yang akan meningkatkan jumlah jemaah haji dan umroh 30 juta per tahun.

Tips Merencanakan Keuangan Untuk Daftar Haji di Usia Muda

Tips perencanaan keuangan untuk mendaftar haji
Tips perencanaan keuangan untuk mendaftar haji

 Ibadah haji itu menjadi wajib bagi mereka yang mampu. Definisi mampu ini ada dua yakni mampu dari segi biaya dan juga fisik. Nah, kita sebagai millennial insya Allah sudah masuk kriteria mampu dari segi fisik. Tinggal bagaimana kita memampukan segi biayanya. Nah, ini ada tips yang bisa kamu coba meski gaji pas-pasan.

1. Bulatkan Tekad dengan Niat yang Kuat

Ibadah seseorang dinilai dari niatnya. Maka mulai sekarang kuatkanlah tekad untuk menjadi haji muda dengan niat yang kuat. Niat yang kuat akan memberikan dorongan kuat untuk mewujudkan cita-cita.

2. Buatlah Target Waktu Kapan Akan Mendaftar Haji

Adanya target membuat kita terus terdorong untuk bergerak. Maka penting juga untuk menentukan target waktu kapan kita akan mendaftar haji. Apakah dua tahun lagi, tiga tahun lagi, atau sepuluh tahun lagi. Dengan menentukan target waktu ini, kita bisa menentukan besaran uang yang perlu disisihkan setiap bulannya.

3. Milikilah Lebih dari Satu Pos Penghasilan. 

Aku pernah mendapat nasehat agar jangan bergantung pada satu pos penghasilan misalnya gaji. Kalau kita ingin merdeka secara finansial kita perlu lebih dari satu pos penghasilan. Apalagi bila gaji kita pas-pasan, perlu menambah pos penghasilan lainnya. Misalnya yang aku lakukan adalah dengan memiliki pekerjaan sampingan sebagai penulis lepas dan menjadi reseller buku.

4. Sisihkan Penghasilanmu 

Nah, kamu kan sudah membuat target waktu kapan akan mendaftar haji. Misalkan aku menargetkan tahun 2021. Dengan membuat target waktu kita bisa menentukan berapa uang yang akan disisihkan. Uang setoran awal untuk mendaftar haji adalah 25 juta. Misalkan target mendaftar hajinya lima tahun lagi, maka uang yang harus dikumpulkan per bulan kurang lebihnya Rp. 417.000

5. Buat Tabungan Haji 

Biar uang yang disisihkan tiap bulannya untuk daftar haji itu tidak raib karena tergiur diskon online shop, maka ada baiknya kamu perlu membuka tabungan haji. Oh ya, kamu perlu tahu nih agar mendapatkan jatah antrian haji maka kamu perlu mendaftar di bank penerima setoran yang sudah ditunjuk oleh BPKH dengan menyetorkan uang pendaftaran sebesar 25 juta. Salah satu bank tersebut adalah Bank Danamon dengan tabungan haji Danamon Syariah.

Ada dua jenis tabungan haji Danamon Syariah yakni:

1. Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) 

RTJH ini memudahkan kamu yang sudah punya uang cash 25 juta untuk mendapatkan nomor porsi antri haji. Karena langsung terkoneksi langsung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama RI.

2. Tabungan Rencana Haji iB. 

Tabungan haji Danamon Syariah ini khusus buat kamu yang masih nyicil nabung. Setoran untuk tabungan ini dimulai dari nominal Rp. 300.000 dan bisa auto debet. Tabungan ini menggunakan prinsip bagi hasil (Mudharabah)

Apa kelebihan menabung di tabungan haji Danamon Syariah?

  • Otomatis dapat nomor urut antrian haji apabila nominalnya sudah mencapai syarat minimum mendaftar haji. Karena sudah terkonksi dengan SISKOHAT Kemenag RI,
  • Gratis, biaya tarik tunai ATM di jaringan mastercard electronic di Arab Saudi
  • Mudah, pendaftaran dilakukan dengan melakukan pengajuan lewat website dan kemudahan mendaftarkan pengajuan haji di cabang Bank Danamon terdekat.  

Ada banyak jalan menuju roma, ada banyak jalan jadi haji muda walau gaji pas-pasan. Sampai berjumpa di Baitulloh ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun