Pak Aas mengaku pernah mendapat uang Rp. 30.000,00, sementara uang saku perhari seorang mahasiswa mungkin lebih dari Rp. 30.000,00. Bayangkan uang yang sehari-hari kita habiskan hanya untuk jajan, uang yang beliau dapatkan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan harus mencukupi kebutuhan anak dan istrinya.
"Di balik topeng senyumnya, tersimpan cerita hidup yang penuh perjuangan. Mari kita jadikan senyum mereka lebih berarti dengan berbagi sedikit rezeki."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H