Film "Me Before You" adalah adaptasi dari novel karya Jojo Moyes yang disutradarai oleh Thea Sharrock. Dirilis pada tahun 2016, film ini mengisahkan hubungan antara Louisa Clark (Emilia Clarke) dan Will Traynor (Sam Claflin), seorang pria kaya yang mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh. Louisa, yang baru saja kehilangan pekerjaan, dipekerjakan sebagai pengasuh Will, dan dari sinilah kisah mereka dimulai.
Alur Cerita
Cerita dimulai dengan Louisa yang berjuang mencari pekerjaan untuk membantu keluarganya. Ketika dia mendapatkan pekerjaan sebagai pengasuh Will, dia menemukan seorang pria yang dingin dan pesimis. Namun, seiring berjalannya waktu, Louisa berhasil membuka hati Will, dan mereka berbagi momen-momen indah yang mengubah hidup mereka. Momen-momen ini, seperti menonton orkestra dan berbagi pengalaman baru, memperkuat ikatan mereka.
Tema dan Pesan
Film ini mengeksplorasi tema cinta, pengorbanan, dan keputusan sulit dalam hidup. Meskipun penonton berharap untuk akhir bahagia, film ini memberikan akhir yang realistis dan menyentuh, di mana Will memilih untuk mengakhiri hidupnya melalui euthanasia (tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan penderitaan seseorang dengan mengakhiri hidupnya). Keputusan ini menciptakan perdebatan tentang cinta dan kebebasan, serta apa artinya mencintai seseorang dengan sepenuh hati.
Karakter dan Akting
Emilia Clarke memberikan penampilan yang menawan sebagai Louisa, dengan kepribadian ceria dan optimis, sementara Sam Claflin berhasil menggambarkan kompleksitas karakter Will yang berjuang dengan keputusasaannya. Chemistry antara keduanya terasa alami dan kuat, membuat penonton terhubung dengan emosi yang mereka rasakan.
Visual dan Musik
Dari segi visual, film ini menampilkan latar yang indah di Pembrokeshire, Wales, dengan palet warna cerah yang kontras dengan tema berat yang diangkat. Musik latar, termasuk lagu-lagu oleh Ed Sheeran, menambah kedalaman emosional pada setiap adegan, membuat pengalaman menonton semakin mendalam.
Film "Me Before You" memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang menarik untuk dibahas, terutama dalam konteks tema, karakter, dan penggambaran emosional.
Kelebihan
1. Penggambaran Emosional yang Mendalam
Film ini berhasil menggambarkan hubungan antara Louisa dan Will dengan sangat emosional. Penonton dapat merasakan perubahan karakter Louisa dari seorang gadis biasa menjadi seseorang yang lebih berani dan penuh harapan. Sementara itu, Will, yang awalnya sinis dan pesimis, perlahan mulai terbuka berkat kehadiran Louisa.
2. Pemeran yang Kuat
Penampilan Emilia Clarke dan Sam Claflin sangat memukau. Clarke berhasil menampilkan karakter Louisa yang ceria dan penuh semangat, sementara Claflin menggambarkan kerentanan Will dengan baik. Chemistry antara keduanya menjadi salah satu daya tarik utama film ini.
3. Setting yang Menarik
Pemilihan lokasi di Pembrokeshire, Wales, memberikan nuansa yang berbeda. Warna-warna cerah dan suasana yang hangat membantu menciptakan kontras dengan tema berat yang diangkat, membuat film ini tidak terasa terlalu kelam.
4. Pesan yang Menggugah
Film ini menyampaikan pesan tentang arti hidup dan pentingnya menjalani hidup dengan penuh makna. Meskipun berurusan dengan isu euthanasia, film ini mendorong penonton untuk merenungkan nilai-nilai kehidupan dan cinta.
Kekurangan
1. Pendekatan Kontroversial terhadap Euthanasia
Salah satu kritik utama terhadap film ini adalah cara penggambaran isu euthanasia yang dianggap tidak sensitif. Beberapa penonton merasa bahwa film ini tidak cukup mendalami kompleksitas masalah ini, dan justru dapat memberikan pesan yang salah tentang pilihan hidup dan mati.
2. Alur Cerita yang Klise
Meskipun film ini memiliki momen-momen yang menyentuh, beberapa penonton merasa bahwa alur cerita mengikuti formula klise dari film romantis lainnya. Elemen seperti cinta yang tumbuh antara dua orang dari latar belakang berbeda sering kali terasa dapat diprediksi.
3. Karakter Sampingan yang Kurang
Dikembangkan beberapa karakter pendukung, meskipun memiliki potensi, tidak mendapatkan pengembangan yang cukup. Misalnya, karakter Patrick, mantan kekasih Louisa, terasa datar dan tidak memberikan dampak yang signifikan pada alur cerita.
4. Penyampaian yang Terlalu Emosional
Beberapa kritik menyebutkan bahwa film ini kadang-kadang berusaha terlalu keras untuk menggugah emosi penonton, sehingga terasa dipaksakan. Momen-momen sedih bisa jadi terlalu berlebihan bagi sebagian penonton.
"Me Before You" bukan sekadar film romantis biasa, film ini menyentuh isu-isu berat dengan cara yang sensitif dan penuh empati. Meskipun mungkin tidak semua orang setuju dengan keputusan akhir Will, film ini berhasil menunjukkan bahwa cinta tidak selalu berarti memiliki, dan terkadang, melepaskan adalah bentuk cinta yang paling tulus. Dengan alur cerita yang kuat, karakter yang mendalam, dan pesan yang menggugah, "Me Before You" tetap menjadi salah satu film yang patut ditonton bagi penggemar drama romantis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H