2. Alur Cerita yang Klise
Meskipun film ini memiliki momen-momen yang menyentuh, beberapa penonton merasa bahwa alur cerita mengikuti formula klise dari film romantis lainnya. Elemen seperti cinta yang tumbuh antara dua orang dari latar belakang berbeda sering kali terasa dapat diprediksi.
3. Karakter Sampingan yang Kurang
Dikembangkan beberapa karakter pendukung, meskipun memiliki potensi, tidak mendapatkan pengembangan yang cukup. Misalnya, karakter Patrick, mantan kekasih Louisa, terasa datar dan tidak memberikan dampak yang signifikan pada alur cerita.
4. Penyampaian yang Terlalu Emosional
Beberapa kritik menyebutkan bahwa film ini kadang-kadang berusaha terlalu keras untuk menggugah emosi penonton, sehingga terasa dipaksakan. Momen-momen sedih bisa jadi terlalu berlebihan bagi sebagian penonton.
"Me Before You" bukan sekadar film romantis biasa, film ini menyentuh isu-isu berat dengan cara yang sensitif dan penuh empati. Meskipun mungkin tidak semua orang setuju dengan keputusan akhir Will, film ini berhasil menunjukkan bahwa cinta tidak selalu berarti memiliki, dan terkadang, melepaskan adalah bentuk cinta yang paling tulus. Dengan alur cerita yang kuat, karakter yang mendalam, dan pesan yang menggugah, "Me Before You" tetap menjadi salah satu film yang patut ditonton bagi penggemar drama romantis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H