Dalam era digital yang semakin maju, literasi keuangan digital telah menjadi kunci untuk mengelola keuangan dengan efektif. Literasi keuangan digital mengacu pada kemampuan untuk memahami dan menggunakan alat-alat digital serta platform elektronik untuk mengelola keuangan pribadi dengan bijak. Ini mencakup penggunaan aplikasi perbankan online, e-wallet, investasi online, hingga memahami risiko dan keamanan dalam transaksi digital.
   Literasi keuangan digital tidak hanya tentang memahami konsep dasar keuangan seperti penghasilan, pengeluaran, tabungan, dan investasi, tetapi juga mencakup pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi untuk mengelola keuangan. Dengan semakin banyaknya aplikasi keuangan, e-wallet, dan layanan perbankan digital, kemampuan untuk mengakses dan menggunakan teknologi ini secara bijak menjadi sangat penting.Berikut beberapa alasan pentingnya literasi keuangan digital:
1.Kemudahan Akses dan Pengelolaan
Literasi keuangan digital memungkinkanseseorang untuk mengakses dan mengelola rekening bank, melakukan pembayaran tagihan, dan mentransfer uang dengan lebih efisien melalui perangkat smartphone atau komputer.
2.Kesempatan Investasi
Dengan platform investasi online, seseorang dapat memulai investasi dengan modal yang lebih terjangkau dan memantau portofolio secara real-time.
3.Pemahaman Terhadap Risiko
Literasi keuangan digital membantu mengenali dan menghindari potensi risiko seperti penipuan online atau kebocoran data pribadi, sehingga dapat mengambil tindakan preventif untuk melindungi informasi keuangan.
4.Membangun Kemandirian Finansial
Kemampuan untuk mengelola keuangan secara mandiri melalui teknologi digital membantu seseorang mengembangkan kemandirian finansial sejak dini.
Jadi pentingnya literasi keuangan digital dalam manajemen keuangan pribadi terletak pada kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi digital untuk mengelola keuangan dengan bijak.
Kalian juga harus tahu ya apaasih manajemen keuangan pribadi itu?
Manajemen keuangan pribadi juga dapat diartikan sebagai suatu cara dalam mengelola apa yang dimiliki yang berhubungan dengan tanggung jawab seseorang terhadap pengelolaan keuangannya.Berikut adalah beberapa konsep kunci dalam manajemen keuangan pribadi:
1.Penganggaran
 Membuat anggaran adalah langkah pertama untuk mengelola keuangan pribadi. Ini melibatkan pencatatan pendapatan dan pengeluaran untuk memahami arus kas dan memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
2.Pengelolaan Utang
Mengelola utang dengan bijak termasuk membayar utang tepat waktu, menghindari utang berbunga tinggi, dan membuat strategi pelunasan utang jika diperlukan.
3.Tabungan dan Investasi:Â
Menyisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan dan investasi penting untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Investasi bisa dalam bentuk saham, obligasi, reksa dana, atau properti.
3.Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 Menetapkan tujuan keuangan jangka panjang seperti pensiun, pendidikan anak, atau membeli rumah, dan merencanakan bagaimana mencapainya.
4.Manajemen Risiko
Melindungi diri dari risiko finansial dengan asuransi yang tepat (seperti asuransi kesehatan, jiwa, dan kendaraan) serta memiliki dana darurat.
5.Evaluasi dan Penyesuaian
Secara berkala mengevaluasi dan menyesuaikan rencana keuangan berdasarkan perubahan dalam pendapatan, pengeluaran, dan tujuan.
Dengan demikian, literasi keuangan digital tidak hanya memudahkan pengelolaan keuangan, tetapi juga membuka peluang untuk meraih tujuan keuangan jangka panjang dan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat.Jadi adanya manajemen keuangan pribadi yang baik, maka seseorang tidak akan terjebak pada perilaku untuk memenuhi keinginan yang tidak terbatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H