"Berbahagialah para wisudawan, setelah ini kalian akan memasuk dunia yang sebenarnya. Sebelum itu nikmati dulu masa menganggur." Sambung kakak sambil tertawa ringan. Aku tidak terlalu memikirkan perkataan tersebut, karena jujur itu juga tidak ada hubungannya denganku.
      Sekelebat ingatan tadi membawaku bergegas menemui ibu. Menanyakan padanya bagaimana kelanjutan kegiatan kakak setelah wisuda dulu. Penuh perjuangan, katanya. Justru ibu dan papa begitu salut melihat kakak yang bisa setegar itu berjuang di dunia kerja.
      Kakak merupakan lulusan Kimia Unand. Kurang lebih enam bulan lamanya kakak menganggur pasca wisuda. Meskipun tidak semuanya dihabiskan dengan berdiam diri di rumah, karena kakak ikut membantu menjadi asisten dosen kala itu. Setelah berpikir tidak lagi worth it rasanya untuk menjadi seorang asdos, kakak mulai mencoba mencari lowongan pekerjaan.
      "Katanya sudah cukup rasanya. Jika harus dibayangkan untung atau rugi, justru lebih banyak pengeluaran dibanding pemasukan. Jadi dia memilih menyudahi dan mencoba mencari pekerjaan lain." Jelas ibu ketika kutanyakan alasan kakak berhenti menjadi asdos.
      Tak lama setelah berhenti, kakak mendapat panggilan interview ke Ibu kota, Jakarta. Berat bagi papa saat itu melepaskan anak perempuannya untuk pergi merantau. Tetapi kakak mengatakan bahwa dia tidak bisa hanya berdiam diri di rumah dan menjadi omongan tetangga nantinya, ia meyakinkan ibu dan papa bahwa ia akan baik-baik saja berada di perantauan.
      Satu bulan lebih berada di Jakarta, sayangnya pekerjaan pertama saat itu bukan rezeki kakak. Kembali mencari peruntungan di ibu kota, kakak berhasil bekerja di salah satu perusahaan garmen. Setelah sebelumnya juga gagal dalam tes di Serang.
Memasuki dunia kerja berarti sudah siap menempuh segala seluk-beluk kehidupan. Dunia kerja tidak hanya sebatas kita dengan pekerjaan yang dilakukan, tetapi juga bagaimana orang-orang yang tergabung di dalamnya. Di sanalah kita bisa menemukan manusia dengan berbagai macam karakter, ada yang baik layaknya ibu peri dalam cerita Cinderella, namun ada juga yang berkarakter tidak baik seperti ibu tirinya.
      Menghadapi situasi yang tidak nyaman dengan salah seorang rekan kerja membuat kakak berpikir untuk mencoba mencari perusahaan lain. Tidak menunggu waktu lama, kakak kembali diterima di salah satu perusahaan hydro. Disinilah puncak akhir perjalanan kakak bekerja di Ibu kota.
      "Waktu kerja di perusahan ini, rupanya ada pengumuman pendaftaran CPNS. Ikutlah kakak mendaftar waktu itu, tetapi tidak lulus di tes terakhir. Poinnya selisih satu dengan orang yang lulus terakhir." Terang ibu padaku.
      Bukan film saja yang punya plot twist, hidup pun begitu. Setelah diberitahukan bahwa dirinya tidak lulus menjadi CPNS. Pada suatu hari, kakak dihubungi oleh temannya. Dia mengatakan bahwa nama kakak ada di deretan peserta yang lulus CPNS. Kaget bukan main, kakak mengeceknya sendiri dan ternyata benar. Bergetar dengan penuh tangis haru kakak memberitahukan hal itu pada ibu dan papa.
      "Rasanya seperti mimpi, katanya ada kuota kosong karena ada yang keluar, makanya nama kakak bisa naik memenuhi kuota." Ibu menjelaskan bagaimana kakak bisa akhirnya dinyatakan lulus.