Mohon tunggu...
Nabilatul Kamilia
Nabilatul Kamilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Pemula

Seorang mahasiswa yang ingin menjadi penulis untuk berbagi informasi. Dan juga Ingin menjadi seorang penulis yang tulisannya bisa memotivasi banyak orang. Karya terbit : Novel Senior Sombong My Husband.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siapa Sangka, Berbagai Identitas Dari Kabupaten Bangkalan Ini Mampu Menarik Perhatian Para Wisatawan Mancanegara

21 November 2021   20:18 Diperbarui: 23 November 2021   14:07 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas memiliki arti jati diri. Negara Indonesia pun juga memiliki identitas nasional yang membedakan negara Indonesia dengan negara lainnya, diantaranya bendera merah putih, dasar negara Pancasila, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagaimana negara Indonesia, setiap daerah pasti memiliki identitas masing-masing  yang dapat membedakan daerah tersebut dengan daerah-daerah lainnya. 

Begitu juga dengan kabupaten Bangkalan yang berada di Pulau Madura. Berikut ini ada beberapa identitas yang membedakan kabupaten Bangkalan dengan daerah lainnya. Baik dari segi pakaian adat, makanan khas, budaya, tempat wisata, dan bahasa. Berikut ini pembahasannya: 

1. Pakaian Adat 

Bangkalan sendiri merupakan salah satu kabupaten yang berada di ujung barat Pulau Madura, sehingga pakaian adatnya pun mengikuti pakaian adat dari Pulau Madura itu sendiri. Pakaian adat dari Pulau Madura ini dikenal dengan sebutan Pak Sakera untuk laki-laki dan Marlena untuk perempuan yang namanya diambil dari nama tokoh masyarakat.

(Sumber gambar: bukalapak.com)
(Sumber gambar: bukalapak.com)
Dari gambar di atas dapat kita simpulkan bahwa pakaian Pak Sakera terdiri dari kaos yang bercorak selang-seling dengan warna merah putih sebagai pakaian dalam dan kemeja hitam yang bermodel jas sebagai pakaian luar. Untuk pakaian Marlena sendiri merupakan kebaya dengan corak warna yang terang seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Namun pakaian yang saat itu dikenakan oleh Marlena hanya berwarna merah saja, sehingga pakaian Marlena ini yang paling banyak dikenakan yakni berwarna merah. Dan untuk bagian rok pada pakaian Marlena ini, biasanya orang Madura memakai samper (kain yang bercorak batik khas Madura) yang berwarna gelap. Misalnya saja cokelat tua dan cokelat muda.

 2. Makanan Khas 

Salah satu makanan khas dari Bangkalan ini yakni ada tajin sobih, nasi serpang, bebek sinjay, dan masih banyak makanan khas lainnya. Selain makanan adapun buah yang menjadi buah khas kota Bangkalan sendiri yakni, buah salak. 

a. Tajin Sobih 

(Sumber gambar: merahputih.com)
(Sumber gambar: merahputih.com)

Tajin sobih atau bubur sobih adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki cita rasa manis dan gurih dari kabupaten Bangkalan, Madura. Tajin sobih ini tepatnya berasal dari Desa Sobih yakni salah satu desa kecil yang terletak di kecamatan Bangkalan. Dan sebagian penjual tajin sobih ini berasal dari Desa Sobih langsung, itulah mengapa tajin ini dinamakan tajin sobih.

Tajin sobih sendiri terdiri dari isian yang terbuat dari tepung ketan dan tepung terigu dengan warna dan bentuk yang bermacam – macam. Jika teman-teman melihatnya dari dekat maka tajin sobih ini terdiri dari 3 varian warna, yakni cokelat, pink, dan putih. Warna cokelat didapat dari gula merah yang menjadi toping di atas tajin sobih, warna  pink didapat dari bubur mutiara, dan warna putih didapat dari santan kental sebagai toping. 

b. Nasi Serpang 

(Sumber gambar: kaskus.co.id)
(Sumber gambar: kaskus.co.id)
Kata 'serpang' sejatinya adalah nama dusun di Desa Sabiyan, kecamatan Arosbaya, Bangkalan. Sehingga bisa ditebak, asal-usul nama nasi serpang berasal dari Dusun Serpang itu sendiri. Hingga kini, nasi serpang menjadi penopang utama perekonomian warga di dusun tersebut. 

Nasi serpang adalah hidangan yang kaya akan lauk-pauk. Tiap bungkusnya berisi sekepal nasi pulen dengan aneka lauk. Mulai dari bihun dengan bumbu kecap, telur asin, sambel goreng kerang, pepes tongkol, dan kerupuk kulit sapi dengan kuah santan yang gurih. Terdapat pula serundeng, bara sapi yang digoreng kering, dan rempeyek udang. Nasi serpang ini  memiliki porsi yang pas, sehingga tidak lebih dan tidak kurang. Harga dari nasi serpang sendiri sangat terjangkau dan pas di kantong. 

c. Bebel Sinjay 

(Sumber gambar: idntimes.com)
(Sumber gambar: idntimes.com)

Bebek Sinjay juga merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Bangkalan. Makanan yang satu ini memiliki cita rasa yang gurih dan renyah. Bebek Sinjay ini lebih tepatnya berada di kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura. 

Porsi bebek sinjay bisa dibilang banyak, yakni satu piring. dalam satu piring terdapat nasi, bebek goreng, serta dilengkapi dengan sambal mangga muda yang gurih dan pedas. Kemudian  juga ada timun, taburan rempah-rempah bumbu, dan tak lupa juga ada lalapan yang selalu melengkapi. Harga bebek sinjay ini juga terjangkau, setiap hari ada lebih dari 100 orang yang datang untuk bisa menikmati bebek sinjay ini. 

d. Buah Salak 

Salak adalah buah khas yang berasal dari Bangkalan tepatnya di daerah Senenan, kecamatan Bangkalan. Bangkalan merupakan penghasil salak terbesar di Pulau Madura, itulah mengapa buah salak menjadi buah khas dari kota Bangkalan itu sendiri. Saat mampir ke kota Bangkalan ini, pastinya wisatawan tidak lupa untuk membawa buah salak sebagai oleh-oleh dari kota Bangkalan. 

3. Budaya 

Budaya merupakan salah satu faktor yang menarik para wisatawan untuk datang ke kabupaten Bangkalan. Salah satunya adalah karapan sapi, karapan kuda, kirab budaya, dan masih banyak budaya lainnya. 

a. Karapan Sapi 

(Sumber gambar: maduraindepth.com)
(Sumber gambar: maduraindepth.com)

Karapan Sapi adalah budaya yang sudah terkenal  baik di Pulau Madura sendiri hingga di luar Pulau Madura. Karapan sapi ini adalah perlombaan antara beberapa pasang sapi dengan mengenakan alat yang bernama kaleles dan dikendarai oleh joki. Kaleles berguna menyatukan 2 ekor sapi menjadi sepasang (agar tidak terpisah saat berlari) serta sebagai alat tumpu dari joki. 

b. Karapan Kuda 

(Sumber gambar: eastjavatraveler.com)
(Sumber gambar: eastjavatraveler.com)

Karapan kuda ini juga tidak jauh berbeda dengan karapan sapi. Namun yang menjadi perbedaannya adalah karapan kuda hanya berada di kabupaten Bangkalan saja, tidak ada di kabupaten lainnya di Pulau Madura. Karapan kuda ini biasanya berada di Desa Socah, kecamatan Socah, Bangkalan. Biasanya karapan kuda ini dijadikan ajang perlombaan dan olahraga. 

c. Kirab Budaya 

(Sumber gambar: pulaumadura.com)
(Sumber gambar: pulaumadura.com)

Kirab budaya ini juga merupakan budaya yang hanya berada di kota Bangkalan, Pulau Madura. Kirab Budaya ini biasanya diadakan setahun sekali guna menyambut dan memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia. Kirab budaya ini berupa perlombaan yang diadakan untuk tingkat SD, SMP, dan juga SMA yang memperebutkan gelar juara. 

Pada kirab budaya, baik dari tingkat SD, SMP, dan SMA masing-masing mengenakan atau memperkenalkan kepada para penonton baik  itu pakaian adat, agama, kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia. Dan tak lupa dan yang utama yakni memamerkan pakaian dan kebudayaan yang ada di kota Bangkalan sendiri, serta juga memamerkan kerajinan busana dari barang bekas yang tak kalah bagus dan unik. Acara kirab budaya ini dilaksanakan di alun-alun kota Bangkalan sebagai start dan finish. Kirab budaya ini bisa kita sebut sebagai karnaval budaya. 

4. Tempat Wisata 

Kota Bangkalan memiliki banyak tempat wisata sekaligus tempat religi yang sudah banyak dikenal oleh para wisatawan. Diantaranya yakni ada bukit jeddih, pasarean aer mata Arosbaya, masjid syekhona kholil, dan masih banyak lagi. 

a. Bukit Jeddih 

(Sumber gambar: pulaumadura.com)
(Sumber gambar: pulaumadura.com)
Siapa sih yang tidak kenal dengan tempat wisata yang satu ini? Bukit jeddih merupakan tempat wisata sekaligus hiburan yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan setiap kali datang ke kabupaten Bangkalan, Madura. Bukit jeddih ini terletak di Desa Jeddih, kecamatan Socah. Bukit ini merupakan tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan bukit kapur yang indah. 

Terdapat pula pemandangan sungai dengan dua warna yakni sungai berwarna biru dan sungai berwarna hijau bening yang menyejukkan mata. Adapun kolam renang dan toko kecil yang menjual berbagai jenis makanan  yang menambah ketertarikan para wisatawan untuk datang ke bukit jeddih ini. Untuk tiket masuk yang harus dibayar saat berlibur kesini  yakni sekitar 10 - 20k per kepala. 

b. Pasarean Aer Mata Arosbaya

(Sumber gambar: pulaumadura.com)
(Sumber gambar: pulaumadura.com)

Pasarean aer mata merupakan salah satu tempat wisata berupa makam dari seorang ratu bernama Rato Ebu Syarifah Ambami. Beliau dulunya adalah seorang ratu sekaligus istri dari pangeran Cakraningrat I yakni raja Madura pada tahun 1624. Tempat wisata ini terletak di Desa Buduran, kecamatan Arosbaya, Bangkalan. 

c. Masjid Syekhona Kholil Martajasah

(Sumber gambar: kontraktorkubahmasjid.com)
(Sumber gambar: kontraktorkubahmasjid.com)
Tempat wisata satu ini merupakan salah satu tempat wisata religi yang terkenal di kota Bangkalan. Selain masjid, disini juga ada makam dari Syaikhona Muhammad Kholil yang merupakan seorang ulama karismatik yang lahir di Kemayoran, Bangkalan, pada tahun 1820 dan wafat di Martajasah, Bangkalan, pada tahun 1925. Beliau ini merupakan ulama besar yang mempunyai ratusan santri di antaranya adalah ulama-ulama besar Nahdlatul Ulama (NU). 

5. Bahasa 

Bahasa pastinya adalah hal utama yang membedakan suatu daerah dengan daerah lainnya. Kabupaten Bangkalan sendiri yang merupakan bagian dari Pulau Madura, sudah tentu menggunakan bahasa madura. Bahasa madura pun memiliki tingkat masing-masing dan tetap memiliki ciri khas sesuai daerah masing-masing. 

Misalnya saja bahasa madura dari kata 'kamu' bisa di bedakan menjadi 3 jenis kata diliat dari bahasa 4 kabupaten di Pulau Madura ini, yakni : 

1. Be'na dalam bahasa daerah kabupaten Sumenep dan Pamekasan. 

2. Kakeh dalam bahasa daerah kabupaten Sampang. 

3. Be'eh dalam bahasa daerah kabupaten Bangkalan. 

Itulah beragam identitas yang membedakan kabupaten Bangkalan dengan kabupaten lainnya dan yang menjadi salah satu alasan para wisatawan mancanegara datang berkunjung ke Bangkalan. Tanpa adanya identitas, kita akan sulit untuk membedakannya dari mana kota asal dari teman kita. Contohnya saja kita sebagai manusia pastinya juga memiliki identitas masing-masing begitupun dengan daerah, kota, dan pulau. 

Kita juga sebagai generasi muda yang merupakan warga negara Indonesia, harus bisa mengetahui identitas dari masing-masing daerah. Karena Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki banyak keberagaman dan banyak pulau. Kita harus bangga menjadi warga Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun