Kota Bangkalan memiliki banyak tempat wisata sekaligus tempat religi yang sudah banyak dikenal oleh para wisatawan. Diantaranya yakni ada bukit jeddih, pasarean aer mata Arosbaya, masjid syekhona kholil, dan masih banyak lagi.Â
a. Bukit JeddihÂ
Siapa sih yang tidak kenal dengan tempat wisata yang satu ini? Bukit jeddih merupakan tempat wisata sekaligus hiburan yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan setiap kali datang ke kabupaten Bangkalan, Madura. Bukit jeddih ini terletak di Desa Jeddih, kecamatan Socah. Bukit ini merupakan tempat wisata yang menyuguhkan pemandangan bukit kapur yang indah.Â
Terdapat pula pemandangan sungai dengan dua warna yakni sungai berwarna biru dan sungai berwarna hijau bening yang menyejukkan mata. Adapun kolam renang dan toko kecil yang menjual berbagai jenis makanan  yang menambah ketertarikan para wisatawan untuk datang ke bukit jeddih ini. Untuk tiket masuk yang harus dibayar saat berlibur kesini  yakni sekitar 10 - 20k per kepala.Â
b. Pasarean Aer Mata Arosbaya
Pasarean aer mata merupakan salah satu tempat wisata berupa makam dari seorang ratu bernama Rato Ebu Syarifah Ambami. Beliau dulunya adalah seorang ratu sekaligus istri dari pangeran Cakraningrat I yakni raja Madura pada tahun 1624. Tempat wisata ini terletak di Desa Buduran, kecamatan Arosbaya, Bangkalan.Â
c. Masjid Syekhona Kholil Martajasah
Tempat wisata satu ini merupakan salah satu tempat wisata religi yang terkenal di kota Bangkalan. Selain masjid, disini juga ada makam dari Syaikhona Muhammad Kholil yang merupakan seorang ulama karismatik yang lahir di Kemayoran, Bangkalan, pada tahun 1820 dan wafat di Martajasah, Bangkalan, pada tahun 1925. Beliau ini merupakan ulama besar yang mempunyai ratusan santri di antaranya adalah ulama-ulama besar Nahdlatul Ulama (NU).Â
5. BahasaÂ
Bahasa pastinya adalah hal utama yang membedakan suatu daerah dengan daerah lainnya. Kabupaten Bangkalan sendiri yang merupakan bagian dari Pulau Madura, sudah tentu menggunakan bahasa madura. Bahasa madura pun memiliki tingkat masing-masing dan tetap memiliki ciri khas sesuai daerah masing-masing.Â