Mohon tunggu...
Nabila Laili
Nabila Laili Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

cooking-art-eating-astrophile-dendrophile. infp

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Promosi Tata Cara Cuci Tangan di Rumah Sakit Hermina Tidak Sesuai dengan Anjuran WHO?

23 Maret 2023   21:24 Diperbarui: 23 Maret 2023   21:30 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Anda mendengar istilah "promosi kesehatan", apa yang terlintas di benak Anda? Mungkin sebagian dari kita menanggapi bahwa promosi kesehatan merupakan penyuluhan, iklan, atau pemasaran yang berhubungan dengan kesehatan. Definisi promosi kesehatan berbeda-beda sesuai dengan sumbernya, menurut WHO 1984, Promosi kesehatan tidak hanya untuk merubah perilaku tetapi juga perubahan lingkungan yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut. Menurut keputusan menteri kesehatan RI, promosi kesehatan merupakan upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran untuk memelihara dan berwawasan kesehatan.

Pada promosi kesehatan banyak metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. Pemilihan metode promosi kesehatan harus dipilih secara cermat sesuai dengan target sasaran (audiens). Promosi kesehatan dapat dilakukan secara langsung dengan cara penyuluhan. Namun, salah satu metode lain yang dapat digunakan adalah dengan menyediakan informasi untuk menambah pengetahuan. Penyediaan informasi ini memanfaatkan media massa yaitu berupa media tentang informasi kesehatan dapat berupa media cetak (poster, leaflet) dan media elektronik. 

Media promosi kesehatan bisa kita jumpai di banyak tempat umum salah satunya di pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit. Promosi kesehatan rumah sakit (PKRS) sendiri diperuntukkan untuk pasien, keluarga pasien, sumber daya manusia di rumah sakit, pengunjung rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. 

Salah satu rumah sakit yang berlokasi di kota Malang yaitu Rumah Sakit Hermina adalah tempat kami mengobservasi sebuah media promosi kesehatan, tepatnya berada di atas wastafel samping pintu masuk. Media ini termasuk media promosi kesehatan berupa media cetak. Pesan yang ingin disampaikan pembuat media tersebut adalah tata cara mencuci tangan yang baik dan benar. Pengunjung rumah sakit diharapkan bisa merasa aman dan terlindungi saat memasuki rumah sakit dengan menerapkan mencuci tangan yang baik dan benar.

Berdasarkan hasil uraian di atas terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan terhadap media promosi kesehatan tersebut. Media promosi kesehatan ini ditempatkan di tempat yang tepat yaitu berada di atas wastafel. Tempat ini sangat strategis karena kemungkinan orang akan membaca dan menerapkannya, terutama para pengunjung rumah sakit sebelum memasuki lingkungan rumah sakit. Media ini adalah media cetak berupa poster yang dicetak menggunakan kertas art carton sehingga warna kertas akan mudah luntur apabila terkena air. 

Namun di bagian terluar dari poster tersebut diberi kaca sehingga meminimalisir poster tersebut basah. Warna yang digunakan dalam poster tidak terlalu banyak sehingga poster menarik untuk dibaca. Tata cara mencuci tangan yang terdapat di poster ini sudah mencakup 7 langkah yang sesuai dengan anjuran WHO. Tata cara mencuci tangan dijelaskan dengan kata-kata yang mudah dimengerti, terlebih diberikan gambar sehingga media ini membuat orang yang tidak bisa membaca dapat menirukan gerakan mencuci tangan yang baik dan benar. 

Orang yang membaca poster tersebut juga diingatkan kapan saja kita harus mencuci tangan karena dalam poster tidak hanya berisi tata cara cuci tangan saja tetapi juga ada saat apa saja orang harus melakukan cuci tangan. Terdapat kekurangan yang dimiliki oleh poster tata cara cuci tangan ini yaitu ukuran dari poster ini relatif kecil yaitu sekitar kertas A4. Ukuran kertas yang kecil ini ditambah dengan penjelasan tata cara cuci tangan yang ditulis menggunakan tulisan yang kecil-kecil membuat orang yang sudah tua kemungkinan akan kesulitan membacanya.

Terlepas dari kekurangan yang dimiliki, poster ini efektif dan sangat interaktif. Tata cara yang diberikan juga sudah sesuai dengan WHO sehingga sudah pasti tata cara mencuci tanggannya sudah baik dan benar. Tidak hanya memberikan pengetahuan kepada pembacanya, namun secara tidak langsung orang juga akan menerapkannya dikarenakan posisinya diatas wastafel sehingga terbaca saat orang melakukan cuci tangan. Mungkin kedepannya poster seperti ini lebih diperbesar ukurannya baik ukuran posternya maupun ukuran dari tulisan dalam poster.

Daftar Referensi:

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022).  from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1357/mengenal-peran-dan-fungsi-pkrs-di-rumah-sakit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun