Mohon tunggu...
Nabila Nuurussyifa
Nabila Nuurussyifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Mahasiswa UIN sunan kalijaga 2022

22107030033

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Privilege" Itu Langka?

14 Maret 2023   19:06 Diperbarui: 14 Maret 2023   20:37 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: buku.kompas.com

Banyak orang mengatakan " iyalah dia bisa sukses soalnya punya 'privilege', kedua orangtuanya kaya, pendidikannya tinggi, goodlooking, pintar, dll"

Lalu kalau semisal kita ga punya salah satu dari poin diatas apakah kita ngga bisa sukses? Sebenarnya apakah privilege hanya terbatas untuk kekayaan, kepintaran, dan paras yang goodlooking saja?

Kata ''privilege''  kerap menjadi topik perbincangan public belakangan ini. Ketika mendengar kata "privilege" pasti yang terbesit hanya tentang harta atau kekayaan. Padahal " privilege"  ga terbatas dengan poin - poin tersebut, masi banyak privilege yang ada dalam diri kita dan ngga kita sadari lho!

Pada dasarnya setiap orang mempunyai "privilege" nya masing - masing, namun seringkali kita tidak menyadari hal itu , sehingga kita tidak bisa mengoptimalkan privilege yang kita punya dan itu hanya menimbulkan rasa iri kepada orang lain. Dilansir dari situs Well and Good ada beberapa jenis privilege yang harus kita pahami

  • Gender privilege

Pada umumnya gender privilege ini dimiliki oleh laki - laki yang dianggap lebih unggul dari gender yang lainnya, karena biasanya pria akan memiliki keuntungan yang tidak dimiliki Wanita atau transgender.

Keistimewaan ini yang menjadikan munculnya sikap patriaki yang di implikasikan pada kehidupan sehari - hari.

  • Sosio - economic privilege

Privilege ini berkaitan dengan kondisi finansial seseorang yang lebih baik atau memiliki keuntungan yang lebih banyak, seperti orang - orang kaya yang memiliki harta yang berlimpah dan mempunyai akses tertentu karena kekayaan yang dia punya, contohnya mereka bisa membeli barang - barang mewah yang diinginkan,

  • Religious privilege

Hak istimewa ini berkaitan dengan keagamaan, seperti dimana seseorang mempunyai hak dalam memilih tempat beribadah tanpa adanya tekanan atau dengan mendapatkan hak libur kerja atau sekolah untuk merayakan hari raya keagamaan yang kita anut.

  • Able - Bodied privilege

Privilege ini merujuk pada kesehatan yang kita punya baik secara fisik maupun mental, dengan itu kita memiliki keuntungan yang lebih tinggi daripada orang yang terlahir disabilitas. Oleh karena itu kamu akan lebih mudah melakukan aktivitas sehari - hari dengan maksimal, karena bisa dibilang Kesehatan merupakan kasta privilege yang paling tinggi dan sangat menguntungkan.

  • Location - based privilege

Merupakan privilege kebebasan berbasis lokasi yang dapat dilihat dari seseorang ,seperti ketika mendapat kesempatan kerja dan gaji yang lebih tinggi jika tinggal di daerah ibu kota dibandingkan yang bekerja di pedesaan.

  • Birth -place privilege

Hak istimewa dari tempat lahir dengan artinya keuntungan yang di dapat dari tempat lahir, dengan contoh jika seseorang yang lahir di negara dunia pertama memiliki prospek kesehatan, keuangan, dan keselamatan yang lebih baik dibanding mereka yang lahir di negara dunia kedua .

Selain jenis - jenis privilege diatas, apakah privilege dari kesuksesan orangtua juga berpengaruh terhadap anaknya? Karena pada dasarnya di zaman sekarang orang - orang berfikir " jika orangtua sukses pasti anaknya juga akan sukses", lalu bagaimana jika orangtua kita kurang mampu apa kita gabisa sukses? Padahal faktanya roda dalam kehidupan itu terus berputar, ga selamanya kita berada diatas dan ga selamanya kita akan berada dibawah .

Jawabannya "iya" privilege orangtua sangat berpengaruh terhadap anak, tetapi privilege disini bukan hanya sebatas harta, koneksi, atau power, melainkan cara kita bisa melihat kesempatan dalam situasi yang sedang dialami. Contohnya kita dapat belajar dari tokoh yang keren  dan menginspirasi banyak orang yaitu Christiano Ronaldo pemain sepak bola yang sangat handal. Dilihat dari biografinya, ia terlahir dengan ekonomi yang bisa dikatakan kurang mampu. Ayahnya bekerja sebagai tukang kebun sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga, dan dia merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara.

Sejak kecil Ronaldo sangat tertarik dengan olahraga sepak bola, tetapi karena perkonomiannya yang kurang ayahnya tidak bisa memasukkan ke sebuah klub bola. Dengan itu ayahnya tidak menyerah sampai situ saja, akhirnya ayahnya bekerja part time sebagai kit man ( orang yang membersihkan lapangan) yang bertujuan agar Ronaldo dapat menggunakan fasilitas lapangan sepakbola secara gratis.

Singkat cerita pada saat Ronaldo sedang berlatih di lapangan tempat ayahnya berkerja, pelatih klub tersebut melihat permainan Ronaldo, karena kelihaiannya dalam bermain bola pelatih tersebut langsung mengajak Ronaldo untuk bergabung dengan klub sepakbola secara gratis.

Karena perjuangan ayahnya dan Ronaldo memanfaatkan privilege yang diberikan ayahnya dengan sangat maksimal, akhirnya mimpi Ronaldo untuk menjadi pesepakbola terwujud dan menjadi sukses.

Jadi walaupun kita tidak terlahir dari keluarga yang kaya, tetapi kita mau berusaha  memanfaatkan sebaik mungkin"privilege" yang sekarang ini kita miliki, pasti jalan kesuksesan akan  terbuka sangat lebar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun