Tiap orang dilahirkan dengan kondisi yang berbeda. Terlebih dalam hal kemampuan, tiap manusia memiliki kemampuan dan keberbakatan yang berbeda-beda. Begitu pula dengan anak, anak usia dini juga memiliki bakatnya masing-masing. Tiap anak di anugerahi kemampuan serta intelektual yang akan membantu tumbuh kembangnya nanti. Kemampuan juga seringkali disebut dengan bakat. Bakat sendiri dalam KBBI diartikan sebagai kepandaian, sifat, dan pembawaan yang dibawa manusia sejak ia lahir. Frank S Freeman menyebutkan bahwa bakat memiliki definisi sebagai suatu kombinasi indikasi dan karakteristik. Sebagai suatu kapasitas individu pada penguasaan beberapa pengetahuan keterampilan dan sekumpulan respon organisasi tertentu. Selanjutnya bahwa bakat adalah komponen bawaan yang mana ini merupakan suatu kompetensi guna melakukan pekerjaan tertentu dengan level tertentu. Pengertian bakat menurut Wayan Nur Kancana dalam werren pada buku yang berjudul Dictionary of Psychology, bakat ialah suatu kondisi tertentu atau disposisi yang menggejala pada kecakapan seseorang guna memperolehnya melalui latihan maupun beberapa pengetahuan dan keahlian atau merespon seperti halnya kecakapan dalam berbahasa, bermusik dan lain sebagainya.
Kesimpulannya Bakat adalah kemampuan unggul dalam diri seseorang yang mana membuat seseorang tersebut memiliki prestasi yang unggul pula, baik itu dalam satu bidang maupun bidang lainnya. Dengan ini telah ditunjukkan bawasannya antara siswa satu dengan siswa yang lainnya memiliki kemampuan (kapasitas yang berbeda) Â hal ini kembali pada pembahasan awal? contohnya seperti satu siswa mungkin memiliki bakat dalam bidang akademik, seni tari dan olah raga. Tetapi siswa lainnya mungkin hanya memiliki bakat dalam bisang satu akademik saja. Itulah mengapa dapat disebutkan bahwa kemampuan yang dimiliki tiap orang memanglah berbeda-beda.
Keberbakatan ini juga memiliki keterkaitan yang tinggi dengan intelegensi. Bakat juga dikaitkan dengan kreativitas. Bakat dan kreativitas ialah dua kemampuan yang ada dalam setiap indiividu. Jika bakat adalah kemampuan potensial dalam setiap orang baik itu yang sudah dikembangkan atau belum, maka kreativitas adalah faktor bawan dari individu itu sendiri. Kreativitas dalam KBBI juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau proses timbulnya ide baru, intinya kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu hal yang baru baik itu gagasan maupun karya yang  nyata.
Ciri-ciri keberbakatan dalam Renzulli (1981) menyebutkan bahwa dari hasil penelitiannya ia menyimpulkan ciri-ciri keberbakatan pada diri seseorang yaitu antara lain :
a. Kemampuan di atas rata-rata yang mana kemampuan itu harus cukup dan diimbangi dengan adanya tugas dan tanggung jawab terhadap tugas tersebut.
b. Kreativitas guna memberikan gagasan yang baru serta menerapkannya dalam pemecahan  masalah.
c. Tanggung jawab serta mengikat diri terhadap tugas dengan cara menampilkan semangat dan juga motivasi untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa bakat memang penting untuk dikembangkan dalam diri seseorang terlebih untuk anak usia dini karena pada lima tahun pertama sejak usia kelahiran adalah masa yang menentukan bagi kehidupan seseorang selanjutnya. Tentunya dalam masa ini yaitu masa golden age perlu adanya simulasi-simulasi dini mengenai pengembangan bakat. Pendidik ata orang tua dapat menstimulus dan mencari tahu tentang bakat anak dimulai dari sejak kecil. Jika anak pandai bernyanyi maka orang tua dapat mendukung atau mensuport dan memotivasi anak agar bakat tersebut dapat berkembang dengan baik, begitu pula dengan bidang lainnya baik itu seni, sosial, dan lain sebagainya. Orang tua dan pendidik harus mendampingi dan mendukung anak. apabila bakat dibiarkan begitu saja, seperti tidak ada usaha dalam mengembangkannya, maka bakat itu tidak memiliki pengaruh apapun dalam kehidupan anak. Bakat akan dianggap menjadi barang yang mati dalam diri dan tidak memiliki kekuatan sama sekali. Oleh karenanya latihan-latihan dan pengasahan menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan bakat dan menghidupkannya agar menjadi potensi yang dapat dibanggakan dalam diri seorang anak.
Inilah beberapa hal yang penting dan perlu diketahui mengenai konsep keberbakatan pada anak usia dini. Selanjutnya para pendidik dan guru dapat memetik dan memahami dengan seksama tentang hal ini. Dengan begitu tulisan ini dapat berguna bagi masyarakat yang membacanya, apabila pembaca tidak menemukan jawaban saat membaca artiketl ini, pembaca dapat menemukan jurnal, artikel atau buku atau sumber yang lebih relevan. Semoga bermanfaat!
Referensi:
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/1721/3/BAB%20II%20TESIS.pdf