3. Kulit
kulit adalah indera peraba, pada kulit rangsangan perabanya adalah tekanan, suhu, rasa sakit atau nyeri, dan juga gerakan. Kulit adalah bagian paling luar yang melindungi tubuh manusia. Jika kulit luka maka akan terasa nyeribahkan perih pada dalam diri manusia. Hal ini menunjukkan bahwa kulit adalah organ yang bisa melindungi manusia dan juga melindungi jaringan yang berada pada bagian dalam tubuh manusia juga.
Baca juga: Berbeda Pendapat Wajar, Itu Karena Sensasi
4. Hidung
hidung merupakan alat indera penciuman yang digunakan untuk menangkap bau-bau zat maupun gas yang prosesnya melewati tonnga hidung yang didalamnya terdapat berbagai sel-sel pembau
5. Lidah
lidah termasuk kedalam indera pengecap. Pada lidah kita dapat mengetahui beberapa rasa antara lain seperti manis, asin, pahit,dan asam. dan yang paling mudah diterima oleh lidah adalah rasa pahit, lidah sangatlah peka terhadap rasa tersebut. Indera perasa berhubungan dengan indera penciuman, contohnya apabila kita sedang flu maka apabila kita makan semua rasa akan tidak berasa alias menjadi hambar. Selain itu lidah juga memiliki fungsi untuk membantu dalam proses terjadinya manusia dapat berbicara.
Kelima indera diatas merupakan hal-hal yang  dapat berpengaruh besar terhadap terjadinya sensasi yang mana juga memiliki andil besar terhadap terciptanya sensasi. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya sensasi ialah sinyal, sifat sifat pekerjaan/tugas, harapan seseorang/individu tersebut, penghargaan, hukuman yang dikenakan oleh seorang individu.
Sensasi juga memiliki teori yang menjelaskan bahwa mata,hidung,telinga,dan kulit adalah proses penginderaan yang menyadarkan kita akan adanya suara, warna, bentuk, dan elemen kesadaran lainnya. Tanpa sensasi kita juga tidak dapat mengetahui apa itu rasa menyentuh dalam dunia nyata dan menjadikannya terasa nyata. Â Dalam teroi sensasi, beberapanya antara lain yaitu sensasi normal dan sensasi murni.
Proses sensasi sendiri muncul karena sinyal yang diterima oleh organ indera yang dapat merangsang syaraf yang akan menuju sistim otak. Seorang ahli fisiologis bernama Johannes Muller pada tahun 1826 sebagai doktrin energi syaraf spesifik yang pertama kali dikenalkannya.Â
Menurutnya berbagai modalitas sensorik yang berbeda muncul karena sinyal yang diterima oleh organ indera merangsang berbagai ragam jalan syaraf yang menuju area otak yang juga beragam.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!