Mohon tunggu...
Nabila Shofiyah
Nabila Shofiyah Mohon Tunggu... Guru - Guru SDIT Al-Hidayah

Seorang guru yang selalu belajar dan mengajar, suka jalan-jalan serta menyukai dunia anak-anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasi Ketakutan Siswa terhadap Matematika melalui Metode Kreatif

5 Januari 2025   09:53 Diperbarui: 5 Januari 2025   09:52 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Pembelajaran di SDIT Al-Hidayah, Sumenep

3. Permainan Digital atau Media Interaktif

  • Aplikasi seperti GeoGebra atau Fraction Calculator dapat digunakan untuk memvisualisasikan proses penjumlahan pecahan.
  • Siswa dapat bermain dengan alat ini untuk memahami langkah-langkah menjumlahkan pecahan, dari menyamakan penyebut hingga menjumlahkan pembilang.

4. Menggunakan Objek Fisik

  • Benda-benda kecil seperti kancing atau manik-manik dapat digunakan untuk menjelaskan pecahan. Misalnya, 1/3 dari 12 kancing adalah 4 kancing, dan 1/4 adalah 3 kancing. Siswa kemudian dapat melihat bahwa hasilnya adalah 7/12.

5. Visualisasi di Papan Tulis atau Lembar Kerja

  • Diagram sederhana, seperti garis bilangan atau lingkaran yang dibagi-bagi, dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana pecahan ditambahkan secara visual.

Namun hal tersebut tentu saja memiliki beberapa kekurangan seperti misalnya untuk penjumlahan pecahan dengan angka yang lebih besar atau konsep yang lebih rumit, penggunaan alat peraga fisik atau visual terkadang memiliki batasan. Dalam situasi seperti ini, solusi lainnya melibatkan:

1. Pemanfaatan Teknologi Canggih

  • Gunakan perangkat lunak atau aplikasi berbasis matematika yang dapat menghitung dan memvisualisasikan pecahan secara otomatis. Aplikasi seperti Wolfram Alpha, Desmos, atau kalkulator online lainnya dapat membantu menyederhanakan proses penjumlahan pecahan kompleks.

2. Pendekatan Berbasis Algoritma

  • Ajarkan siswa langkah-langkah sistematis untuk menyamakan penyebut dan menjumlahkan pecahan menggunakan algoritma manual. Misalnya, langkah-langkah untuk mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan menyamakan pembilang dapat ditekankan melalui latihan terstruktur.

3. Latihan Berbasis Pemahaman

  • Fokus pada pemahaman konsep daripada hanya sekadar menghitung. Siswa dapat diajak berdiskusi tentang mengapa penyebut perlu disamakan, sehingga mereka memahami logika di balik proses penjumlahan pecahan.

4. Penggunaan Video Tutorial

  • Guru dapat menyediakan video tutorial yang menjelaskan langkah-langkah secara detail. Video ini dapat diputar ulang oleh siswa kapan saja mereka membutuhkan.

Jadi, meskipun matematika sering dianggap sulit, tetapi melalui pendekatan yang kreatif dapat membantu siswa mengatasi rasa takut terhadap pelajaran ini. Alat peraga, baik yang bersifat fisik maupun digital, dapat menjadi media yang efektif untuk menjelaskan konsep-konsep abstrak, termasuk penjumlahan pecahan. Namun, untuk konsep yang lebih kompleks, pemanfaatan teknologi, algoritma manual, dan metode berbasis pemahaman menjadi solusi yang tidak kalah penting. Dengan metode yang tepat, siswa tidak hanya akan lebih mudah memahami matematika, tetapi juga akan mulai menikmati proses pembelajaran itu sendiri.

Oleh: Nabila Shofiyah (Mahasiswa PGSD PGRI Sumenep)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun