Cinta tumbuh dari rasa kekaguman seseorang terhadap talenta maupun kelebihan yang dimiliki. Saat cinta menguasai isi hati mampukan diri ini mengendalikan diri tanpa harus mengurangi rasa cinta terhadap diri sendiri?
Cinta terhadap lawan jenis sah sah saja jika masih dalam ruang lingkup yang wajar. Hal yang tidak wajar adalah ketika kamu jatuh cinta namun cinta yang kamu berikan tidak berbalas setelah pengerbonan yang telah dilakukan tanpa batas.Â
Mencintai pasangan dengan sepenuh hati merupakan hal yang pasti, pada dasarnya cinta itu saling memberi dan melengkapi.
Tidak banyak diketahui pada saat seseorang jatuh cinta mereka berlomba-lomba tampil sempurna hanya karena ingin di puji oleh para kekasihnya. Apapun yang bisa dilakukan akan dilakukan begitu juga apa yang tidak bisa dilakukan akan diusahakan.Â
Namun, tidak semua pengorbanan pasangan akan dilihat oleh pasangan mereka yang saat ini sedang menjalin hubungan. Ada kalanya, beberapa pasangan beranggapan, "Jika pengorbanan yang dilakukan hanya sebatas usaha yang mungkin dli luar sana orang lain pun akan melakukan hal demikian untuk menyenangkan hati pasangan."
Saat pengorbanan kamu sudah tidak lagi dihargai begitu juga kehadiran kamu yang mungkin sudah lagi tidak ditunggu, coba renungkan seberapa besar pengorbanan yang kamu lakukan untuk pasangan. Sementara kepentingan diri diri sendiri rela kamu abaikan. Maka dari itu, perlu diketahui pentingnya love yourself.
If you have the ability for love, love yourself first. (Charles Bukowski)
Jika kamu memiliki kemampuan untuk mencintai, cintai dirimu sendiri terlebih dahulu.
Tidak ada yang sia-sia apabila kita mencintai diri sendiri. Belajarlah dari pengalaman yang sudah pernah dirasakan manakala mencintai orang lain dengan penuh perjuangan dan harus menerima keputusan ketika harus berakhir dengan perpisahan. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri apalagi orang lain karena hal itu sudah terjadi. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri dan mencintai diri sendiri.
indramayu, 17 Januari 2021 | 08:50
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H