Di saat mata masih sepat tuk membuka mata entah mengapa tangan ini langsung beregak mengambil hp yang bergetar
"Maaf, karena telah sering merepotkan dan terima kasih atas segala kenangan." tanpa pikir panjang ia segera tutup telpon tanpa mau mendengarkan
Untuk kali pertama saya merasa hal yang paling menyakitkan. Tak hentinya saya terus menyalahkan
"Dasar laki-laki bodoh! Hanya bisa membuat kesal tanpa pikir hati yang telah sabar memperjuangkan.
Hanya mementingkan diri sendiri tanpa saling mengerti antar pasangan
Baru saya sadari jika ia pergi. Hanya bisa menangisi tanpa tau hal apa yang harus saya lakukan lagi
Semuanya sudah terlambat. Menyia-nyiakan wanita selembut dan sesabar dia mestinya tak saya lakukan kesalahan seberat ini
Karenamu, aku merasakan arti kehilangan. Tak ada lagi yang membangunkan saya di pagi hari sebelum berangkat kerja dan tak ada lagi pendengar setia sepertimu yang setia mendengarkan segala keluh kesah
Menangis semalaman memang tak akan mengembalikan semua keadaan. Tapi, maukah kau beri kesempatan tuk kita perbaiki segala permasalahan
Indramayu, 06 Januari 2021 | 06:26
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H