Nyaris tak pernah diperlihatkan sosok wajahmu yang begitu lelah
Merawatku semenjak dalam kandungan hingga lahir di dunia
Tidak lain hanya membuatmu repot sekaligus beban
Hingga pada suatu titik aku belajar berjalan
Engkau pertama kali mengajarkanku berbicara
Meskipun yang keluar pertama kali dari mulutku hanyalah kata "Aaa,"
Begitu sabar disaat semua orang tidak mengerti justru engkau sangat memahami
Nakal, memang tak pernah luput tapi engkau selalu memaklumi
Hingga tiba saatnya aku tumbuh dewasa
Melihatmu sedikit berubah tidak semuda dulu sewaktu aku baru terlahir di dunia
Mengangkat telpon darimu tidak ada waktu bagiku
Sibuk dengan pekerjaan bukan berati alasan untuk tidak meluangkan waktu untuk mengunjungimu
Maaf, bukan itu maksudku
Aku tau jika tanpamu dan doa darimu aku bukanlah apa-apa
Hanya orang biasa yang dititipkan amanah
Tanpa mengurangi rasa baktiku padamu
Terimakasih kepadamu ibu, engkau penasehat dan pendidik bagiku
Inspirasi setiap perjalananmu kan kujadikan bekal dalam hidupku
Selamat hari ibu untukmu perempuan yang telah mengorbankan nyawanya untuk melahirkanku
Sehatlah selalu doaku menyertaimu, ibu
Indramayu, 22 Desember 2020 Â |10:46
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H