Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Salah Jika Aku Menunda?

7 Juni 2020   13:16 Diperbarui: 7 Juni 2020   13:17 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sembari menikmati hidangan gurauan saling terlontar. Hingga akhirnya Reno mengatakan. "Febri, maukah kamu menjadi pendamping hidupku? " ucap Reno.  Kamu tak perlu menjawabnya langsung, cukup tentukan berapa hari waktu yang harus kutunggu? " lanjut Reno. 

Sumpit yang sedang kupegang seketika ku letakkan dan mengambil tisu untuk membersihkan bibir yang terkena  makanan. Di usiaku yang menginjak 27 tahun,  aku merasa belum bisa menjadi apa-apa. Kini pertanyaan besar kembali datang. 

Sudah lama tak berurusan dengan yang namanya perasaan. Bagiku tak ada cukup waktu memikirkan tentang sebuah perasaan. Dalam benakku hanyalah pekerjaan. Apapun yang menjadi hobi ku geluti hingga menjadi tambahan penghasilan. 

Dalam waktu sepekan kuputuskan untuk menghubungi Reno untuk bertemu di tempat biasa. Dengan wajah yang penuh harap,  Reno berkata, "Apapun jawabannya, akan aku terima dengan lapang dada, "

"Untuk saat ini,  aku masih belum ingin menikah," ucapku tertunduk dengan memegang secangkir teh. "Kenapa? " Sambung Reno. 

"Apa salah jika aku menunda?" Menunda untuk menikah. Aku merasa jika masih banyak target-target yang masih belum tercapai. "Jika itu inginmu,  kita bisa wujudkan target bersama, " ucap Reno dengan meyakinkan.

"Jika ku boleh tau,  target apa yang membuatmu ragu untuk menunda?

Ku katakan kepada Reno jika aku menghidupi ketiga adikku yang saat ini sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah, ketiganya membutuhkan biaya yang besar.  Selain itu, aku ingin membuka usaha agar kelak jika di masa pensiunku ada kegiatan untuk mengisi waktu. Aku ingin membeli logam mulia sebagai bekal tabungan yang jika suatu saat di butuhkan nilainya dapat kembali di jual, juga aku ingin berkunjung ke tanah suci menghadap Ka'bah dan beraujud disana mendengarkan azan di masjidil haram.

Karena itulah,  aku selalu menunda tiap kali ada orang yang mengatakan hal demikian. "Jika itu inginmu, jangan khawatir insyaAllah aku siap mengabulkam semua targetmu, "  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun