Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Perempuan Pembawa Kue Keranjang

5 Juni 2020   10:30 Diperbarui: 5 Juni 2020   10:39 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sepertiga malam ia terbangun

Segera nyalakan kayu bakar sebagai alat memasak

Mulai mencuci beras hingga memasak menu makanan

Dengan asap yang mengepul 

Saat pagi menjelang mulai ia menjajakan

Perempuan pembawa kue keranjang

Dengan sepeda yang dituntunnya menuju kerumunam

Menunggu pembeli datang

Rambutnya terlihat putih juga tangannya yang sudah keriput

Usianya sudah cukup tua namun semangatnya tetap membara

Mencari nafkah tanpa harus meminta

Sebagai perempuan yang hidup sebatang kara

Setelah kepergian suami tercinta

Kesendirian telah ia lewati

Meski kenangan selalu terlintas dalam hati

Sembari menunggu calon pembeli

Perempuan pembawa kue keranjang

Selain nasi yang dijajakan ada pula menu yang paling difavoritkan

Kue keranjang yang telah di wariskan oleh suami sebelum pergi

Tat kala membuat kue keranjang selalu berlinang

Menyimpan banyak sekali kerinduan

Namun,  demi hidup ia harus tetap berjuang

Sebagai perembuan pembawa kue keranjang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun