Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menantu Idaman

23 Mei 2020   21:11 Diperbarui: 23 Mei 2020   21:13 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimalam kemenangan ini gemuruh takbir berkumandang

Sebagian orang pergi berlalu lalang menjadikan pamandangan ini teralihkan

Gemercik kembang api menjadi pelengkap di momen yang mengharukan

Suasana menjadi amat ramai dengan diiringi suara petasan

Pandanganku teralih oleh sepasang muda mudi yang sedang berboncengan

Berhenti tepat di samping rumah membuatku berpikir tentang kekhawatiran

Di usiaku yang sekarang ini belum juga mendapatkan pasangan

Sepanjang waktu tak lepas kuselipkan

Utukmu wahai calon imam

Tak hentinya aku berusaha untuk memperbaiki diri sampai sekarang

Kelak aku ingin menjadi wanita idaman

Wanita idaman untukmu wahai calon imam juga untumu wahai calon mertuaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun