Mohon tunggu...
Nabila Shafiya
Nabila Shafiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Tertarik dengan topik kesehatan masyarakat terkini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Semangat Menuntut Ilmu dalam Keterbatasan: Program Kerja Mahasiswa KKN-BBK 4 dalam Memajukan Pendidikan Desa Kedungpengaron

24 Juli 2024   21:54 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:57 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan setiap individu, dan menjadi salah satu faktor utama dalam kemajuan suatu bangsa. Namun, sayangnya, sampai detik ini, pendidikan di Indonesia belum merata. Tak terkecuali di Desa Kedungpengaron, tempat kelompok BBK kami ditempatkan. Desa ini terdiri dari lima dusun, kami ditempatkan untuk berkegiatan di dua dusun, yaitu Dusun Pengkol dan Dusun Sumberwungu. Mata pencaharian utama penduduknya adalah petani, sedangkan untuk sarana pendidikannya sendiri, hanya ada empat SD saja. Di Dusun Pengkol, ada SDN Kedunpengaron II, sedangkan di Dusun Sumberwungu ada SD Muhammadiyah 1. 

Keadaan dua SD ini sangat sederhana, terlebih SDN Kedungpengaron II yang keadaannya cukup  memprihatinkan. Mulai dari dinding kelas yang retak, ruangan yang miring, plafon retak dan berlubang, kurangnya sarana prasarana penunjang pembelajaran, seperti buku, dan papan tulis. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, kami akan memaparkan kegiatan kami untuk memajukan pendidikan, utamanya pada SDN Kedungpengaron II dan SD Muhammadiyah 1. Kegiatan ini kami kelompokkan dalam tiga bidang besar :

1. Kesehatan

A. PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau yang biasa disingkat dengan PHBS, perlu dibiasakan sedari dini. Salah satu bentuk PHBS yang paling sederhana adalah mencuci tangan saat melakukan aktivitas tertentu, seperti saat sebelum dan sesudah makan, sesudah dari toilet, sesudah bermain, sesudah memegang hewan, dan saat tangan kotor. Mencuci tangan dapat menghindarkan manusia dari berbagai macam penyakit. Tentunya kebiasaan ini perlu diajarkan dari kecil agar dapat menjadi kebiasaan. 

Kami berinisiatif mengajarkan kegiatan ini pada anak kelas 1 hingga 3 di SDN Kedungpengaron II dan SD Muhammadiyah 1 yang dikumpulkan dalam satu kelas besar. Kami mengajarkan kegiatan ini menggunakan cara yang menyenangkan dan mudah dihafal, yaitu dengan nyanyian. Ada tujuh langkah mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun yang harus dilakukan berurutan agar hasilnya optimal, yaitu mencuci telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, buku-buku jari, memutar ibu jari, kuku-kuku, dan pergelangan tangan. Dengan menggunakan nyanyian, kami mengharapkan anak-anak dapat dengan mudah menghafal, dan menerapkan kebiasaan baik ini. 

Di penghujung acara, kami dan anak-anak SD mempraktikkan tujuh langkah cuci tangan menggunakan hand sanitizer. Untuk memastikan anak-anak hafal dan paham, kami menunjuk perwakilan masing-masing dari mereka untuk maju ke depan dan mempraktikkan tujuh langkah cuci tangan di depan kelas. Hasilnya, sebagian besar dari mereka sudah dapat mempraktikkan tujuh langkah cuci tangan dengan benar. Kami berharap kebiasaan baik ini dapat diterapkan di kehidupan mereka sehari-hari kelak.

B. P3K

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pertolongan pertama pada kecelakaan atau kerap disingkat P3K merupakan suatu pengetahuan dasar yang seharusnya diketahui secara umum oleh masyarakat. Sayangnya, masyarakat Indonesia kurang paham mengenai pengetahuan dasar ini. Padahal, kejadian tak terduga seperti orang pingsan, luka memar, atau luka sayat, bisa ditangani dengan cepat oleh siapa saja, tanpa harus menunggu tenaga medis datang terlebih dahulu. Oleh karena itu, kami berinisiatif mengajarkan P3K pada anak kelas 4 hingga 6 SDN Kedungpengaron II dan SD Muhammadiyah 1. Kegiatan kami lakukan dengan menyatukan ketiga kelas tersebut dalam kelas besar. 

Kami mengajarkan penanganan sederhana pada skenario saat teman pingsan, terkena luka memar, dan terkena luka sayat di jari. Anak-anak terlihat antusias selama mengikuti materi yang mahasiswa BBK berikan. Mereka antusias ingin tahu akan apa yang harus dilakukan dengan tanggap saat kejadian seperti pingsan, memar atau tersayat harus ditangani. Kami mencontohkan bagaimana seharusnya penanganan yang sesuai, dan mereka mempraktekannya pada teman sebaya mereka masing-masing. Kami harap setelah ilmu ini diberikan, anak-anak ini dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Lingkungan Hidup

A. Lomba Kebersihan Kelas di SDN Kedungpengaron II

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Berhubungan dengan kebersihan lingkungan, kami berinisiatif mengadakan kegiatan yang mengajak para pemuda pemudi di Desa Kedungpengaron untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan, dimulai dari yang terkecil, yaitu lingkungan sekolah. Kegiatan kebersihan lingkungan ini kami fokuskan pada kebersihan kelas, dan kami bentuk dalam sebuah lomba untuk meningkatkan semangat kompetitif anak-anak SD di SDN Kedungpengaron II.

Kami memberikan informasi kepada guru-guru dan anak-anak SD mengenai perlombaan yang akan diadakan. Dengan demikian, mereka dapat mempersiapkan kelas mereka sesuai dengan aturan penilaian kami, yaitu kebersihan, kerapian, dan keindahan. Kami memberikan waktu empat hari bagi anak-anak untuk mempersiapkan kelas mereka. Pada hari Sabtu, kami kembali ke SDN Kedungpengaron II untuk menilai setiap kelas, dari kelas 1 hingga kelas 6.

Untuk kategori pemenang, kami membagi menjadi dua bagian: kelas kecil yang terdiri dari kelas 1, 2, dan 3, serta kelas besar yang terdiri dari kelas 4, 5, dan 6. Pemenang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi. Kelas 3 meraih total nilai 258 sebagai pemenang kategori kelas kecil, sementara kelas 6 dengan total nilai 260 menjadi pemenang kategori kelas besar.

B. Duta Kebersihan Kelas di SDN Kedungpengaron II

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Pada momen yang bersamaan, kami juga menyelenggarakan pemilihan Duta Kebersihan. Kegiatan ini merupakan serangkaian acara yang turut memeriahkan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SDN Negeri Kedungpengaron II. Terlebih dahulu seleksi dilakukan dengan mengidentifikasi karakter masing-masing peserta didik yang dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni kelompok kelas kecil dan kelas besar. Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui siapa saja siswa yang paling berpotensi dan memenuhi kriteria, seperti aktif dalam kegiatan pembelajaran, memiliki sikap peduli lingkungan, dan mampu menjadi teladan bagi siswa lain sebelum akhirnya terpilih tiga kandidat dari masing-masing kelompok. 

Proses seleksi dimulai. Para kandidat saling beradu dalam seleksi cerdas cermat "mitos atau fakta" di ruang kelas yang telah disulap menjadi balai pertemuan para siswa dan bapak ibu guru. Dengan cepat dan tepat, ketiga kandidat dari masing-masing kelompok menjawab setiap pertanyaan yang terlontar dari kakak-kakak penanggungjawab. Setelah melalui dua sesi cerdas cermat, tibalah saat yang dinanti-natikan yaitu pengumuman pemenang Duta Kebersihan. Dengan penuh semangat, master of ceremony menobatkan Andira sebagai Duta Kebersihan kelas kecil dan Naura sebagai Duta Kebersihan kelas besar. Sorak-sorai dan tepuk tangan meriah mengiringi langkah para Duta Kebersihan yang maju ke depan untuk menerima selempang simbolis. Mereka bertekad untuk menjadi contoh yang baik dan mengajak teman-teman turut serta menjaga kebersihan lingkungan sekolah selama satu tahun ajaran ke depan.


3. Pendidikan

A. Edukasi Nyata Bahasa Inggris dan Matematika di Muhammadiyah I dan SDN Kedungpengaron II

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dalam bidang pendidikan, mahasiswa tak hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga mentor bagi siswa SD dalam belajar Bahasa Inggris dan Matematika. Melalui pendekatan interaktif dan program kreatif, kami membantu memperkuat pengetahuan matematika dasar seperti perkalian. Kami juga memberikan bimbingan Bahasa Inggris melalui pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan mini games. Kami mengadakan mini games seperti berhitung angka, cerita angka, dan simon says. BBK tidak hanya menginspirasi generasi muda, tetapi juga memberdayakan komunitas untuk masa depan yang lebih cerah. Mahasiswa menciptakan lingkungan belajar yang merangsang minat belajar serta memperluas wawasan siswa. Hal ini tidak hanya memperkuat pendidikan di tingkat dasar, tetapi juga berdampak positif dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global di masa depan.

Melalui kolaborasi antara universitas, pemerintah daerah, stakeholder lokal (guru, orang tua, dan komunitas) dan masyarakat, program kerja yang fokus pada pengajaran bahasa Inggris dan matematika di SD/MI mampu menciptakan sinergi yang membangun jembatan pendidikan yang kuat dan berkelanjutan. Dengan demikian, BBK bukan hanya memberikan manfaat pendidikan langsung bagi siswa, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam pembaruan sistem pendidikan yang inklusif dan progresif.

B. Pojok Baca di SDN Kedungpengaron II

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca buku, maka pembacanya akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan baru. Kebiasaan membaca sepatutnya dibiasakan sejak kecil. Sayangnya, di Desa Kedungpengaron terutama di SDN Kedungpengaron II, kebiasaan ini masih belum terbentuk. Alasannya adalah kurangnya sarana buku bacaan yang dapat dibaca oleh para siswa ini. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membuat pojok baca di sekolah tersebut. 

Buku-buku ini kami dapatkan dengan membuka sumbangan buku sebelum BBK 4 dilaksanakan. Kami juga membeli dan menyumbang beberapa buku layak pakai, sehingga terkumpullah puluhan buku yang siap disumbangkan kepada SDN ini. Kami menyumbang buku yang terdiri dari novel ringan, cerpen, buku ensiklopedia, dan buku panduan berkreasi, lalu membaginya ke dalam dua rak besar yang sudah kami hias dan letakkan di kelas 3 dan kelas 5. Tak lupa, kami menjelaskan peraturan tentang pojok baca seperti larangan untuk merusak maupun mencoret coret buku, dan kewajiban anak-anak ini untuk menjaga buku yang telah kami berikan. 

Sebagai penutup acara, kami mahasiswa BBK 4 memberikan kertas origami kecil kepada siswa kelas 2 hingga kelas 6, lalu mengarahkan mereka untuk menuliskan cita-cita mereka kelak. Kemudian kertas origami tadi dikumpulkan dan ditempelkan pada kertas karton besar. Terlihat wajah polos dan bangga dari anak-anak ini saat mereka menempelkan cita-cita mereka, seraya antusias saat mereka mendapat buku-buku baru dari kami. Kami harap sumbangan buku yang tidak seberapa dari kami ini dapat meningkatkan minat baca, dan menambah wawasan siswa-siswi SDN Kedungpengaron II kelak.

C. English Fun Games

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang diperlukan dalam komunikasi dan untuk menambah wawasan. Sayangnya, anak-anak Desa Kedungpengaron kurang minat dalam mengikuti pelajaran ini. Oleh karena itu, kami mengadakan lomba bahasa inggris yang dikemas dalam bentuk permainan yang menyenangkan sebagai puncak acara bidang pendidikan. 

Acara yang bertajuk "English Fun Games" ini merupakan program kerja yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris anak-anak di Desa Kedungpengaron melalui pendekatan bermain. Kegiatan ini menggabungkan unsur-unsur pendidikan dan hiburan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan interaktif. Peserta terlibat dalam berbagai permainan, seperti estafet air, tebak warna, dan tebak kata. Pesertanya adalah seluruh siswa SD dan MI Desa Kedungpengaron, dan dalam permainannya, kami membagi peserta dalam tiga kelas, yaitu kelas 1 dan 2 yang mengikuti lomba estafet air, kelas 3 dan 4 yang mengikuti lomba tebak warna, serta kelas 5 dan 6 yang mengikuti lomba tebak kata. 

Para peserta lomba mengikuti kompetisi dengan penuh semangat. Kelas 1 dan 2 bermain estafet air tanpa ada bahasa inggris dikarenakan minimnya materi yang mereka dapatkan. Namun, peserta lomba tetap semangat walau harus berbasah-basah dalam permainannya. Kelas 3 dan 4 beradu kelihaian dan fokus dalam permainan tebak warna, dimana mereka harus mengangkat tulisan warna yang ditanyakan dalam bahasa inggris, namun dengan kertas yang warnanya berbeda dari jawabannya. Sedangkan kelas 5 dan 6 beradu kecepatan dan kerjasama dalam menyusun kata dari paragraf yang masih belum utuh. 

Juara umum perlombaan ini diraih oleh SD Muhammadiyah 1, sebagai juara di lomba estafet air dan tebak kata. Sementara SD Kedungpengaron 1 memenangkan lomba tebak warna. Antusiasme peserta dapat dirasakan hingga akhir acara. Dengan berakhirnya lomba ini, kami harap siswa-siswi SD dan MI Desa Kedungpengaron dapat lebih bersemangat dan menemukan keseruan dalam belajar Bahasa Inggris nantinya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun