Mohon tunggu...
Nabila Shafira
Nabila Shafira Mohon Tunggu... Freelancer - Student

Sleep enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Penerapan Skema Upah Per Jam, Siapa yang Diuntungkan?

20 April 2020   21:46 Diperbarui: 20 April 2020   22:06 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada Januari 2020, Pemerintah membahas Rancangan UU Omnibus LAW mengenai penciptaan lapangan kerja baru. Salah satu topik menarik dan cukup kontroversial dalam pembahasan tersebut adalah rencana penerapan sistem upah per jam.

Skema upah per jam diharapkan akan menggenjot investasi dan memberikan kebebasan bagi perusahaan maupun perorangan dalam menerapkan sistem pengupahan. Terdapat setidaknya sepuluh negara yang memberlakukan sistem ini, yaitu Australia, Perancis, Jerman, Selandia Baru, Belanda, Inggris, Irlandia, Kanada, Belgia, dan Luksemburg.

Penerapan sistem upah per jam akan diterapkan kepada para pekerja jasa dan pekerja paruh waktu. Namun, skema ini menimbulkan pro dan kontra di sejumlah kalangan seperti buruh dan pengusaha. Yuk telusuri pro dan kontra skema upah per jam!

Pro

1. Meningkatkan fleksibilitas tenaga kerja

Dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, waktu kerja yaitu sebanyak 40 jam per minggu. Skema ini memudahkan para pengusaha dan pekerja yang memiliki jam kerja di bawah 40 jam dengan formula perhitungan yang ditentukan.

2. Kamu berhak menerima upah lembur ketika bekerja lebih dari 40 jam per minggu

Kamu bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak daripada gaji bulanan kamu jika bekerja overtime. Perusahaan akan membayar extra jika kamu bekerja lebih dari 40 jam dalam satu minggu. Upah lembur bisa kamu jadikan penghasilan lebih loh. Eits, tetap harus sesuai dengan aturan perusahaan ya!

3. Kamu akan diberikan kompensasi untuk setiap jam kamu bekerja tanpa pengecualian

Berbeda halnya dengan pekerja yang mendapat gaji bulanan, penghasilan kamu tergantung pada jumlah waktu yang kamu kerahkan untuk menyelesaikan tugas. So, no more pemberian gaji buta bagi perusahaan and no more bermalas-malas bagi pekerja!

4. Kamu bisa mencapai work life balance 

Berkaca pada negara lain yang sudah memberlakukan skema ini, pekerja yang mendapatkan upah per jam cenderung memiliki keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik daripada pekerja yang mendapatkan gaji bulanan.

Dalam skema upah per jam, kamu tidak perlu membawa pulang pekerjaan karena kamu tidak akan diberikan kompensasi di luar waktu yang ditentukan dan di luar anjuran perusahaan.

Kontra

1. Beberapa perusahaan menekan biaya dengan melarang karyawan yang bekerja lembur

Beberapa perusahaan menekan bahkan tidak mengizinkan karyawan bekerja lembur untuk menghemat pengeluaran mereka.

2. Jam kerja kamu dapat dipersingkat jika perusahaan sedang dalam masa sulit 

Jika perusahaan sedang mengalami masa-masa sulit, jam kerja pekerja dengan upah per jam dapat dipersingkat atau bahkan dicut. Hal ini terjadi karena pekerja dengan upah per jam tidak memiliki jaminan penghasilan tetap bagi pekerja.

Yang diuntungkan dari penerapan skema upah per jam ini tergantung pada jenis pekerjaan dan bagaimana pekerja menyikapi perubahan tersebut. Para pekerja diharapkan dapat beradaptasi pada perubahan agar skema ini berhasil dan dapat menguntungkan kedua belah pihak. 

Kalau kamu gimana? Lebih suka dibayar per jam atau per bulan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun