Hai Sahabat Kompasiana!! Kali ini kita akan membahas topik dengan saya Nabila Salsabila Idris mahasiswa Universitas Airlangga yang tidak kalah seru, yaitu topik seputar dunia Kesehatan. Sahabat Kompasiana sudah tau belum apa sih radiasi itu. Jadi radiasi adalah fenomena yang melibatkan emisi energi dalam bentuk gelombang atau partikel yang dapat menyebar melalui ruang atau medium dan juga memiliki dampak positif dan negatif pada kesehatan manusia.
Dalam era modern ini, kita sering kali terpapar radiasi dari sumber alamiah seperti matahari atau sumber buatan manusia seperti ponsel, komputer, atau peralatan medis. Meskipun radiasi dapat memiliki manfaat dalam berbagai bidang, penting untuk menyadari bahaya yang terkait dengan paparan radiasi berlebihan.
Di artikel kali ini kita akan membahas dan belajar dampak negatif radiasi terhadap kesehatan dan konsep perlindungan radiasi dengan panduan tentang cara menguasai proteksi radiasi secara efektif.
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam kita ketahui dulu yuk apa saja jenis radiasi yang ada di sekeliling kita. Jadi radiasi terbagi menjadi 2 (dua). Ada yang tahu salah satu diantara dua tersebut? Radiasi memiliki 2 (dua) jenis, yaitu radiasi pengion (Ionizing) dan non-pengion (Non-Ionizing). Hmmm kira-kira lebih bahaya mana ya Sahabat Kompas? Yuk kita simak penjelasan dibawah ini.
Radiasi Ionizing, jenis radiasi ini memiliki energi yang cukup tinggi untuk melepaskan elektron dari atom atau molekul yang terkena, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan hidup. Paparan radiasi ionizing dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan genetik, kanker, dan gangguan pada organ-organ vital seperti jantung, paru-paru, atau sumsum tulang. Contoh radiasi ionizing termasuk sinar-X, sinar gamma, dan radiasi nuklir.
Dan Radiasi Non-Ionizing, radiasi ini memiliki energi yang lebih rendah dan tidak cukup kuat untuk mengionisasi atom atau molekul. Meskipun kurang berbahaya dibandingkan dengan radiasi ionizing, paparan berlebihan terhadap radiasi non-ionizing dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan mempengaruhi kesehatan manusia. Paparan radiasi non-ionizing dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan pemanasan jaringan, kerusakan mata, gangguan tidur, masalah reproduksi, dan peningkatan risiko kanker kulit. Contoh radiasi non-ionizing termasuk radiasi elektromagnetik seperti gelombang radio, mikro, inframerah, dan sinar ultraviolet.
Wahh ternyata sama-sama bahaya nih Sahabat Kompas. Lalu dengan kita mengetahui semua jenis radiasi yang memiliki sifat berbahaya, apa kita harus takut? waspada? dan tidak ingin berinteraksi dengan radiasi. Untuk respon yang terakhir tentunya tidak bisa terealisasikan ya Sahabat Kompas, karena bagaimana pun kita hidup di bumi ini dikeliling oleh radiasi dari mana pun sumbernya. Nah kita boleh nih takut dan waspada terhadap radiasi, bahaya radiasi, dll tetapi kita tidak bisa untuk tetap diam dan tidak memberi respon apapun untuk permasalahan kali ini. Kita boleh saja takut tetapi tidak berlebihan ya Sahabat Kompas.
Tetapi kali ini kita juga akan membahas upaya perlindungan dari radiasi loh Sahabat Kompas, jadi ketakutan dan kewaspadaan kalian tentang radiasi akan terjawab di pembahasan kali ini. Karena kita mengetahui terdapat 2 (dua) jenis radiasi, yaitu radiasi pengion (Ionizing) dan non-pengion (Non-Ionizing), maka dari itu kita akan mengambil sudut kecil untuk perlindungan dari ke-2 (dua) jenis radiasi teresebut.
Radiasi Ionizing, dalam situasi tertentu di mana paparan radiasi ionizing tidak dapat dihindari, seperti dalam perawatan medis, langkah-langkah perlindungan harus diambil. Ini termasuk penggunaan peralatan pelindung diri, pemantauan radiasi, dan pengaturan dosis yang sesuai untuk mencegah paparan berlebihan.
Radiasi Non-Ionizing, untuk melindungi diri dari radiasi non-ionizing, langkah-langkah berikut dapat diambil nih Sahabat Kompas. Mengurangi waktu paparan terhadap perangkat elektronik seperti ponsel atau komputer, lali menggunakan perisai matahari dan tabir surya saat berada di bawah sinar matahari yang intens, dapat menghindari paparan terhadap sumber radiasi non-ionizing yang tidak diperlukan, dan terakhir menggunakan perangkat pelindung, seperti baju anti-radiasi, saat berada di dekat sumber radiasi yang kuat.
Gimana nih Sahabat Kompas apa sudah menjawab ketakutan dan kewaspadaan kalian tentang radiasi? Tentunya sudah dong yaa. Selain perlindungan dari ke-2 (dua) jenis radiasi diatas kita masih ada pembahasan konsep perlindungan radiasi yang mana akan memberikan panduan tentang cara menguasai proteksi radiasi secara efektif. Waduh keren ngga tuh konsep perlindungan radiasi, kira-kira gimana ya konsep yang akan kita bahas? Yuk simak pembahasan di bawah ini.
Terdapat beberapa konsep perlindungan radiasi yang akan memerikan kita panduan tentang cara menguasai proteksi radiasi secara efektif yang pertama, yaitu pahami risiko radiasi. Radiasi dapat memiliki dampak negatif pada tubuh manusia, termasuk kerusakan DNA, peningkatan risiko kanker, gangguan reproduksi, dan gangguan kesehatan lainnya. Mengetahui risiko radiasi dan sumber-sumber utamanya adalah langkah pertama dalam memahami pentingnya proteksi radiasi .
Kedua, evaluasi sumber radiasi. Identifikasi sumber radiasi dalam kehidupan sehari-hari kita. Beberapa contoh umum meliputi ponsel, mikrowave, pemancar Wi-Fi, peralatan medis, dan sinar matahari. Evaluasi paparan radiasi yang kitaa terima dari setiap sumber ini dan pertimbangkan langkah-langkah perlindungan yang sesuai.
Ketiga, gunakan peralatan pelindung diri. Dalam situasi di mana kita berada di dekat sumber radiasi yang kuat atau ketika terlibat dalam pekerjaan yang melibatkan radiasi, penting untuk menggunakan peralatan pelindung diri (PPD). Contoh PPD termasuk baju anti-radiasi, pelindung mata, sarung tangan, dan peralatan perlindungan pernapasan. Pastikan PPD tersebut memenuhi standar keamanan yang ditetapkan
Keempat, kurangi paparan radiasi. Langkah terbaik dalam proteksi radiasi adalah mengurangi paparan Anda terhadap sumber radiasi. Beberapa tindakan yang dapat kita ambil , yaitu mengurangi penggunaan ponsel dan perangkat elektronik lainnya, terutama saat sinyalnya lemah. Membatasi waktu paparan sinar matahari langsung dan menggunakan tabir surya yang tepat. Menggunakan perangkat pengurang radiasi, seperti headphone dengan kabel atau speaker saat menggunakan ponsel. dan menjaga jarak yang aman dari sumber radiasi, seperti peralatan medis atau pemancar Wi-Fi.
Dan yang terakhir, pendidikan dan kesadaran. Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya radiasi dan langkah-langkah perlindungan yang dapat diambil. Edukasi tentang risiko radiasi dan pengetahuan tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dapat membantu mengurangi paparan yang tidak perlu.
Dari pembahasan di atas kita dapat tau nih, bahwa radiasi dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia, baik itu dari radiasi ionizing maupun non-ionizing. Penting bagi individu untuk menyadari bahaya radiasi dan mengambil langkah-langkah perlindungan yang sesuai untuk melindungi diri mereka sendiri. Perlindungan diri yang tepat dapat membantu mengurangi risiko paparan radiasi berlebih dan mempromosikan kehidupan yang sehat. Dan tidak kalah pentingnya proteksi radiasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kita dari dampak negatif radiasi. Dengan memahami jenis radiasi, sumbernya, dan langkah-langkah proteksi yang tepat, kita dapat mengurangi risiko paparan berlebih dan menjaga kesehatan kita serta kesehatan lingkungan sekitar. Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang proteksi radiasi juga penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dari paparan radiasi yang berlebihan .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H