Mohon tunggu...
Nabila SalsabilaHidayat
Nabila SalsabilaHidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Nabila Salsabila Hidayat mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Saya sangat tertarik dengan ilmu psikologi. Hobi saya membaca dan menonton YouTube.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dihampiri Ular Piton Saat Membersihkan Aliran Sungai Penuh Sampah

18 Januari 2023   10:49 Diperbarui: 18 Januari 2023   11:09 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandawara, sekelompok pemuda di Bandung Selatan beranggotakan 5 orang yang sedang hangat jadi bahan perbincangan di media sosial. Berawal dari korban masalah sampah, mereka berinisiatif membersihkan aliran air yang penuh sampah sebagai bentuk kesadaran dan kepedulian mereka terhadap lingkungannya di Bandung Selatan yang kerap terkena banjir. Aksi mulia mereka menuai banyak pujian dan viral di media sosial.

ARTI NAMA PANDAWARA

5 pemuda tersebut diantaranya bernama Gilang, Ihsan, Rafli, Agung, dan Rifki. Mereka memiliki nama grup yang unik, yaitu pandawara. Dalam unggahan video YouTube milik Deny Sumargo pada 15 Januari 2023 yang mengundang pandawara, mereka menerangkan bahwa nama pandawara diambil dari kisah pewayangan yaitu Pandawa. Dimana kisah pewayangan Pandawa sesuai dengan jumlah anggota mereka yang beranggotakan 5 orang . Sedangkan kata wara yang berasal dari bahasa Sunda memiliki arti kabar baik. Terbentuklah satu kata dari gabungan 2 kata tersebut menjadi pandawara yang berarti 5 pemuda yang memberi kabar baik.

Menurut mereka, faktor utama penyebab banjir yaitu aliran air yang tersumbat oleh sampah. Hingga saat ini mereka telah membersihkan 80 titik aliran sungai. Mereka mengaku Kegiatan membersihkan sampah yang dilakukan awalnya hanya bermodalkan uang patungan sebesar Rp 400.000 per orangnya.

PENGALAMAN YANG DIALAMI PANDAWARA

Pada video YouTube Deny Sumargo mereka juga membagikan beberapa kisah pengalaman yang mereka alami selama mereka melakukan kegiatan bersih-bersih sampah. Pertama, dimintai uang sebesar Rp 500.000 oleh petugas TPS saat mereka ingin memberikan kantong-kantong sampah yang telah dikumpulkan. Dimana seharusnya tidak dipungut biaya apapun. "tapi udah keliatan sih dari gelagatnya mau pungli" sebut Gilang. 

Kedua, ular piton berukuran 8 meter melewati kaki-kaki mereka saat membersihkan sampah, beruntungnya ular itu tidak menggigit dan hanya melewati kaki-kaki mereka. Mereka memiliki kepercayaan bahwa niat baik akan dibalas baik oleh alam. Ketiga, seorang ODGJ mendatangi mereka dengan membawa sebuah kayu sambil berteriak "saya yang bantuin merdeka! Merdeka!" hingga benda-benda aneh seperti boneka pocong serta ikan lele mati berukuran satu setengah meter.

Merunut mereka masyarakat masih jauh dari kata sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Bahkan ada beberapa tempat yang sama sekali tidak memiliki TPS sehingga masyarakat setempat membuang sampah ke sungai. Menjaga bumi tempat kita tinggal adalah kewajiban kita. Mari kita ciptakan lingkungan sehat bebas dari sampah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun