Apakah tidak bisa berpenampilan sederhana saja jika sikap belum bisa menyamai penampilan itu??Â
Maaf sekali lagi maaf. Aku tidak menyalahkan orang-orang dengan simbol dan atribut agamanya. Hanya saja di sini aku ingin mengungkapkan isi hatiku kepada beberapa orang yang 'berbeda' yang seringkali kutemui.Â
Beberapa waktu lalu aku pun mengikuti salah satu pelatihan dari sebuah perusahaan yang dimana pematerinya seorang yang agamis (dalam hal ini laki-laki). Terlihat berwibawa dan berilmu. Namun suatu ketika, ekspektasiku ternyata tak sampai. Dia yang seorang ayah dengan 6 orang anak (mohon maaf) tidak bisa menjaga pandangannya. Risih? Iya. Sesuatu yang kuharapkan akan mendapat materi baru dan bermanfaat dipatahkan oleh sikapnya yang sedikit 'aneh' menjadikan suasana di ruangan sedikit canggung.Â
Dua hari aku mengikuti pelatihan itu. Dan di hari ketiga kuputuskan untuk mengundurkan diri dan absen dalam kelasnya. Kupikir aku yang terlalu ke-GR-an. Tapi ternyata peserta pelatihan yang lainnya pun berpikir sama tentang dia yang bersikap sedikit berbeda kepadaku.Â
Dari apa yang kuceritakan di atas, aku ingin sedikit berpesan kepada kalian, bahwa jangan pernah terpengaruh dengan penampilan luar seseorang. Keimanan dan ketaqwaan hanya Allah yang tau. Intinya, "don't judge the book by its cover".
Ini ceritaku. Jika kalian suka, terimakasih. Jika kalian tak suka, kalian bisa skip. Silahkan tinggalkan komentar positif dan baik. Mari saling mendukung dan menguatkan sesama insan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H