Partisipasi aktif dalam sanksi internasional terhadap Korea Utara melalui PBB, dengan mendukung embargo perdagangan dan pembatasan ekonomi.
Dorongan diplomatik yang kuat untuk menekan Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya melalui upaya multilateral dan bilateral, terutama dengan melibatkan China dan Amerika Serikat dalam proses negosiasi.
3. China
Sebagai negara tetangga dan sekutu Korea Utara, China memiliki posisi yang sangat strategis dan penting dalam merespons ancaman nuklir di Semenanjung Korea. Meskipun China adalah mitra utama ekonomi dan politik Korea Utara, China juga khawatir dengan ketidakstabilan yang disebabkan oleh provokasi nuklir Pyongyang. Respon dari China berupat:
Dukungan terhadap resolusi damai dan denuklirisasi Semenanjung Korea, meski dengan syarat bahwa prosesnya harus dilakukan melalui dialog yang tidak mengganggu stabilitas regional.
Tekanan ekonomi terhadap Korea Utara, termasuk penerapan beberapa sanksi PBB terhadap rezim Kim Jong-un, meskipun China sering melonggarkan penerapanÂ
4. Rusia
Meskipun keterlibatan Rusia tidak sekuat China, Rusia memiliki sejumlah kekhawatiran strategis tentang ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut. Respon Rusia terhadap ancaman nuklir di Semenanjung Korea meliputi:
Dukungan terhadap resolusi damai dan denuklirisasi, dengan cara menyerukan dialog langsung antara Korea Utara dan Amerika Serikat. Rusia juga menentang pendekatan konfrontatif yang dipimpin oleh AS, seperti peningkatan kehadiran militer di kawasan.
Rusia mendukung sanksi internasional terhadap Korea Utara, tetapi tetap mendukung jalur diplomatik yang tidak menyebabkan kehancuran rezim Kim Jong Un. Rusia juga terkadang melonggarkan kontrol terhadap sanksi, terutama dalam hal perdagangan energi dengan Korea Utara.
5. Amerika Serikat