Meskipun seruan internasional, termasuk dari Pengadilan Internasional PBB, untuk menghentikan serangan tersebut, Israel terus melanjutkan operasi militer di Rafah.Â
Ini memicu protes di banyak negara, dengan demonstrasi di kedutaan besar Israel yang menyerukan untuk mengakhiri konflik. Kebrutalan serangan ini telah menyebabkan lebih dari 36.171 kematian di seluruh Gaza selama lebih dari tujuh bulan konflik antara Israel dan militan Palestina.Â
Lebih dari 81.420 orang juga dilaporkan terluka dalam periode yang sama. Lebih dari satu juta orang telah mengungsi dari Rafah sejak awal serangan pada Mei. Dampak kemanusiaan dari konflik ini sangat serius, dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang memadai dan risiko besar terhadap cacat, terutama bagi anak-anak. Masyarakat internasional terus mengawasi perkembangan situasi ini dengan keprihatinan yang mendalam, sementara upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata dan perdamaian terus berlangsung.
 
Sumber
BBC News Indonesia. (2024). Sejarah Rafah, kota tempat jutaan warga Palestina mengungsi yang terancam serangan darat Israel. https://www.bbc.com/indonesia/articles/c3gd8k8nn9jo. Diakses pada 16 Juni 2024.
CNBC Indonesia. (2024). All Eyes on Rafah: 36.000 Orang Tewas Karena Keganasan Israel. https://www.cnbcindonesia.com/research/20240530123431-128-542429/all-eyes-on-rafah-36000-orang-tewas-karena-keganasan-israel. Diakses pada 16 Juni 2024.
Puspapertiwi, E.R., & Pratiwi, I.E. (2024). Alasan Israel Alihkan Serangan dari Gaza ke Rafah, Kota Pertahanan Terakhir Warga Palestina. https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/08/161500665/alasan-israel-alihkan-serangan-dari-gaza-ke-rafah-kota-pertahanan-terakhir?page=all. Diakses pada 16 Juni 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H