Mohon tunggu...
Nabila Ramadani Susanto
Nabila Ramadani Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Mahasiswa psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Pengalaman berharga saya dimulai ketika bekerja di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palopo, di mana saya mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pendidikan inklusif. Saat ini, saya aktif sebagai asisten di Poli Jiwa Psikolog RSUD Sawerigading. Selain itu, saya juga memiliki keinginan dalam berbagi pengetahuan. Saya sering menghasilkan konten edukatif melalui tulisan dan video, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai psikologi dan topik terkait. Saya percaya bahwa pembelajaran adalah investasi terbaik, dan saya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang ini. Terima kasih sudah membaca tulisan saya dan sehat selalu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pisau

6 Maret 2023   19:20 Diperbarui: 6 Maret 2023   19:28 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pisau, benda yang digunakan untuk memotong sesuatu. Semakin tajam sebuah pisau, maka semakin tinggi nilai jualnya.

Bukan hanya pisau tajam saja yang dicari oleh orang-orang, tetapi, bentuk juga menjadi alasan penting (kehebatan/skill bukan menjadi satu-satunya kunci untuk Anda selalu dibutuhkan, tetapi penampilan luar juga menjadi salah satu faktor utama). Ada orang yang menyukai pisau yang ketajamannya biasa-biasa saja, tetapi memiliki warna dan bentuk yang menawan (cari tahu, dimana dirimu bisa memiliki nilai jual yang tinggi).

 Jika pemilik ingin pisaunya semakin tajam, hal yang ia dapat lakukan adalah mengasahnya menggunakan alat pengasah pisau (manusia yang ingin lebih hebat, bisa dengan menyelesaikan setiap tantangan dan membuat tantangan baru bagi dirinya). Namun, pisau yang terlalu tajam juga dapat menyebabkan resiko yang tinggi dalam menyebabkan luka. Tergantung dari pengguna pisau tersebut, semakin handal penggunanya, maka semakin kecil pula resikonya.

Bukan hanya itu, pisau yang tajam juga dapat membahayakan pengguna pisau lain. Inilah pentingnya pengguna pisau menggunakan pisau dengan semestinya, bukan melukai pengguna lain (tidak menggunakan kehebatan dengan menindas manusia lain).

Dibalik pisau yang tajam, ada pemilik yang sudah terlatih. Ini semua tentang bagaimana lingkungan atau situasi bisa menerima Anda. Pisau tumpul, namun memiliki model dan warna yang menarik? Pisau tajam, tetapi memiliki model dan warna yang biasa-biasa saja? Keduanya tidak ada yang salah, yang salah adalah, ketika kamu tidak memiliki salah satunya.

Konteks pisau tentunya akan sangat terbatas. Ketika ingin memiliki nilai jual yang tinggi, pisau hanya perlu dipertajam, bentuk yang menawan, bahan yang kokoh, dan warna yang menarik. Namun, berbeda dengan manusia, manusia memiliki potensi yang sangat luas untuk mengembangkan dirinya dan memiliki nilai jual yang tinggi. Semuanya tergantung dari keputusan dan usaha apa yang Anda lakukan ke diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun