Mohon tunggu...
Nabila Ramadani Susanto
Nabila Ramadani Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Mahasiswa psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Pengalaman berharga saya dimulai ketika bekerja di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palopo, di mana saya mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pendidikan inklusif. Saat ini, saya aktif sebagai asisten di Poli Jiwa Psikolog RSUD Sawerigading. Selain itu, saya juga memiliki keinginan dalam berbagi pengetahuan. Saya sering menghasilkan konten edukatif melalui tulisan dan video, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai psikologi dan topik terkait. Saya percaya bahwa pembelajaran adalah investasi terbaik, dan saya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang ini. Terima kasih sudah membaca tulisan saya dan sehat selalu

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatkan Kepedulian terhadap Mental Health dengan Tidak Melakukan Self Diagnose

20 September 2022   15:42 Diperbarui: 10 Januari 2023   16:51 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bahkan Premeditatio Malorum ini dapat dilatih, yaitu dengan cara melakukan langsung tindakannya dan bukan hanya sekedar memikirkannya. Memakai pakaian terburuk, memakan makanan yang berada dibawah standar masyarakat, dan segala hal yang berada di bawah selera masyarakat, masyarakat bisa melakukan hal ini secara rutin. “Jika kamu ingin seseorang tidak goyah saat krisis menghantam, latihlah ia sebelum krisis itu datang”- Seneca.

C. In Accordance With Nature

Mengingat bahwa semua manusia memiliki tanggung jawab hidup di dunia. masyarakat lahir di dunia bukan hanya sekedar menjalani kehidupan dengan begitu saja, namun, masyarakat hidup di dunia mempunyai tanggung jawab dengan porsinya masing-masing. Ada begitu banyak tanggung jawab yang perlu dijalankan sebagai manusia, tanggung jawab sebagai anak, orang tua, pekerjaan, dan masih banyak lagi. Di dalam buku Filosofi Teras (Manampiring, 2018), semua itu termasuk dalam tanggung jawab untuk hidup selaras dengan alam.

In accordance with nature merupakan prinsip utama stoisisme, menuntut manusia menyadari adanya interconnectedness di kehidupan dan manusia harus menggunakan nalar, karena hal itu yang membedakan manusia dengan binatang, yang artinya, jika masyarakat melawan ataupun mengingkari apa yang telah terjadi kepada masyarakat, masyarakat sudah tidak lagi selaras dengan alam.

Biasanya yang membuat masyarakat menjadi stress berlebih karena masyarakat tidak bersedia untuk selaras dengan alam. Dengan menerapkan prinsip utama dari stoisisme ini, masyarakat lebih mampu memahami siklus hidup tanpa terbebani secara mental dan jika sudah terbiasa maka bisa berdampak baik bagi peningkatan kualitas mental.  

Jika masyarakat membayangkan bahwa kematian sangat menakutkan dan masyarakat tidak mau dengan adanya kematian, maka masyarakat tidak lagi selaras dengan alam. Kematian adalah bagian dari sistem alam dan sudah ketentuan bahwa setiap yang bernyawa akan mati. Layaknya sebuah buku yang dibaca dan pastinya akan berakhir.

D. Dichotomy of Control

"some things are up to us, some things are not up to us"- Epictetus, dari kalimat yang dikatakan oleh Epictetus ini memiliki arti, sebuah tindakan atau sesuatu tidak semuanya ada di bawah kendali masyarakat, prinsip tersebut dinamakan Dichotomy of Control. Dichotomy of Control ini masuk di beberapa cara atau tindakan yang perlu masyarakat lakukan dalam menghadapi situasi, karena kebanyakan dari masyarakat belum mengetahui apa saja sesuatu yang ada di bawah kendali masyarakat dan yang bukan berada di bawah kendali masyarakat. Ketika masyarakat sudah mengetahui apa yang berada di bawah kendalinya dan yang bukan, masyarakat tersebut jadi mengetahui batasannya, serta tidak terbebani secara berlebih pada aspek psikologisnya yang dapat berpengaruh ke Mental Health. (’Manampiring, 2018).

Hal yang bukan berada di bawah kendali masyarakat adalah tindakan orang lain, opini orang lain, reputasi, kesehatan, kekayaan, kondisi saat masyarakat lahir, dan peristiwa alam. Sedangkan, yang ada di bawah kendali masyarakat itu persepsi atau opini masyarakat, keinginan, tujuan, dan segala sesuatu yang bersifat masyarakat pikirkan dan tindakan apa yang akan masyarakat ambil. Jika masyarakat sedang mengetahui apa saja yang berada di bawah kendali masyarakat, masyarakat tidak akan menyalahkan diri saat menerima hasil terhadap sesuatu.

Seperti halnya disaat masyarakat mengikuti perlombaan, usaha yang masyarakat lakukan dalam mengikuti lomba itu adalah hal yang berada di bawah kendali masyarakat sedangkan hasilnya bukan. Sama halnya dengan kejadian pandemi Corona Virus, perihal kapan berakhir itu bukan berada di bawah kendali masyarakat, tetapi tindakan dan bagaimana masyarakat menyikapi hal ini agar pulih dari keadaan, sepenuhnya ada di bawah kendali masyarakat, seperti menaati protocol kesehatan, tidak menyebarkan berita palsu, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, bukan berarti masyarakat diajar untuk egois. Jika masyarakat berpikir bahwa Dichotomy of Control hanya mengajar masyarakat untuk fokus ke diri sendiri, salah satu contohnya adalah, apabila ada pemasalahan dunia masyarakat tidak mau angkat suara atau lepas tanggung jawab, itu salah. Karena masyarakat hidup di dunia ini dengan tempat yang sama, yaitu bumi. Sekalipun masyarakat berbeda negara, pulau, dan apapun itu, masyarakat masih tetap dalam lingkup yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun