Mohon tunggu...
Nabila Rahmania Az Zahra
Nabila Rahmania Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bonus Demografi Indonesia Tahun 2030

15 Juli 2021   12:41 Diperbarui: 15 Juli 2021   13:35 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bonus demografi merupakan jumlah penduduk di suatu negara yang mempunyai usia produktif lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif. Penduduk usia produktif yaitu berusia 15-64 tahun, sedangkan penduduk usia tidak produktif yaitu anak-anak dan lansia. Indonesia diperkirakan  mengalami masa bonus demografi di antara tahun 2030-2040. 

Terdapat beberapa cara untuk mencapai keuntungan di dalam bonus demografi, salah satunya adalah melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. 

Pendidikan adalah dasar dari pembentukan karakter dan kualitas sumber daya manusia yang akan berpengaruh terhadap kesiapan kerja penduduk usia produktif nantinya. Mempersiapkan generasi muda yang memiliki keterampilan, kreativitas, dan berpikir kritis ini harus ditingkatkan seiring berjalannya waktu di setiap satuan pendidikan.

Saat ini Indonesia memiliki tantangan yang serius terkait bonus demografi di bidang pendidikan. Pada masa pandemi covid-19 generasi muda harus mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan merata ke seluruh penjuru Indonesia. Namun, dengan adanya pandemi covid-19 membuat kesenjangan para pelajar di Indonesia, seperti hilangnya semangat belajar pada kelompok kurang mampu. Siswa tersebut tidak memiliki akses yang maksimal untuk melaksanakan pembelajaran online. Banyak juga pelajar yang tidak mengikuti pembelajaran disebabkan internet yang bermasalah.

Pelajar yang saat ini terkena dampak dari pembelajaran online yang tidak efektif, diperkirakan akan memasuki angkatan kerja pada tahun 2030 yaitu pada masa puncak bonus demografi. Pembelajaran  online  saat  ini  dijadikan solusi  dalam  masa  pandemi covid-19 di Indonesia. Namun, solusi tersebut bukan berarti tidak ada masalah. 

Terdapat beberapa masalah yang membuat metode pembelajaran online kurang efektif. Pencapaian belajar para pelajar yang semakin memburuk ini akan menyebabkan produktivitas dan daya saing mereka semakin rendah. 

Zaman sekarang diharuskan berpikir kritis tetapi dengan pembelajaran online, pelajar dengan mudahnya menjawab soal ujian dengan mencari jawaban dari internet. Dampak dari pembelajaran online tersebut adalah membuat pelajar tidak dapat memahami materi pelajaran dengan sungguh-sungguh.

Kebijakan yang  dilakukan Indonesia untuk meminimalkan penyebaran virus covid-19 dengan memutuskan tidak ada aktivitas kegiatan pendidikan, membuat   pemerintah  harus menghadirkan alternatif proses pendidikan. 

Apabila Indonesia tidak berhasil melakukan peningkatan sumber daya melalui sistem pendidikan yang berkualitas akan berakibat menurunnya penyediaan lapangan kerja, keahlian, dan produktivitas pada masa depan. 

Hal tersebut dapat menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia meningkat. Dengan itu, dapat memperburuk berbagai masalah pendidikan bahkan ketenagakerjaan yang sudah ada saat ini atau yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun