Mohon tunggu...
Nabila Rafeyfa Rosyada
Nabila Rafeyfa Rosyada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Transformasi Praktik Kebidanan di Era Digital: Tantangan dan Peluang

8 Januari 2025   18:17 Diperbarui: 8 Januari 2025   18:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kesehatan di Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, terutama dalam praktik kebidanan. Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, bidan kini dihadapkan pada tantangan baru sekaligus peluang yang dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi ibu dan anak. Artikel ini akan membahas bagaimana praktik kebidanan bertransformasi di era digital, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para bidan dalam menjalankan profesi mereka.

Perkembangan Teknologi dalam Praktik Kebidanan

Di era digital saat ini, teknologi telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang kesehatan. Salah satu inovasi yang paling menonjol adalah telemedicine, yang memungkinkan bidan untuk memberikan konsultasi jarak jauh kepada pasien. Dengan adanya aplikasi kesehatan yang dapat diunduh di smartphone, ibu hamil dapat berkonsultasi dengan bidan tanpa harus datang ke klinik. Hal ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan mobilitas.

Telemedicine juga memberikan kesempatan bagi bidan untuk menjangkau lebih banyak pasien. Mereka dapat memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi, persiapan melahirkan, hingga perawatan pasca melahirkan melalui sesi daring. Ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya transportasi bagi pasien, tetapi juga memperluas jangkauan layanan kebidanan.

Kesadaran Kesehatan Mental

Selain aspek fisik, kesehatan mental ibu hamil juga menjadi perhatian penting dalam praktik kebidanan modern. Di tengah pandemi COVID-19, banyak ibu hamil mengalami kecemasan dan stres akibat ketidakpastian yang terjadi. Bidan berperan penting dalam memberikan dukungan emosional kepada pasien mereka. Dengan memanfaatkan platform digital, bidan dapat melakukan sesi konseling secara daring, membantu ibu hamil mengatasi kecemasan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental mereka.

Pentingnya dukungan mental ini tidak bisa dianggap sepele. Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan janin dan kesehatan anak setelah lahir. Oleh karena itu, bidan perlu dilatih untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental dan memberikan rujukan yang tepat jika diperlukan.

Tantangan dalam Praktik Kebidanan

Meskipun ada banyak peluang yang ditawarkan oleh teknologi, praktik kebidanan di era digital juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kurangnya aksesibilitas teknologi bagi sebagian masyarakat. Meskipun smartphone kini lebih umum digunakan, masih ada daerah-daerah tertentu di Indonesia yang belum sepenuhnya terjangkau oleh jaringan internet yang stabil. Hal ini membuat beberapa ibu hamil kesulitan untuk mendapatkan informasi dan layanan yang mereka butuhkan.

Selain itu, tidak semua bidan memiliki keterampilan teknologi yang memadai untuk memanfaatkan alat-alat digital ini. Pelatihan dan pendidikan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa bidan dapat menggunakan teknologi dengan efektif. Tanpa pelatihan yang cukup, risiko kesalahan informasi atau kesalahan dalam memberikan layanan dapat meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun