Mohon tunggu...
Nabila Rachmi
Nabila Rachmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang Mahasiswi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Prinsip Pemberian Skor dan Nilai dalam Evaluasi Pembelajaran

20 Juni 2024   22:01 Diperbarui: 20 Juni 2024   22:54 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemberian skor dan nilai adalah proses penting dalam evaluasi pendidikan yang melibatkan pengukuran dan penilaian kinerja peserta didik. Skor adalah angka atau nilai yang diberikan kepada peserta didik berdasarkan kinerja mereka pada suatu tes atau tugas tertentu. Sedangkan nilai adalah simbol atau huruf yang menggambarkan kinerja keseluruhan peserta didik pada suatu mata pelajaran atau kursus, contoh nilai adalah A, B, C, D, F atau angka 1-4.

Skor dapat dibagi menjadi dua jenis utama yaitu skor mentah (Raw Score) yakni jumlah jawaban benar atau poin yang diperoleh tanpa penyesuaian tambahan dan skor terskala (Scaled Score) yaitu skor yang telah diubah ke dalam skala tertentu untuk mempermudah interpretasi, seperti skala 0-100. Skor terskala memungkinkan perbandingan yang lebih mudah antara hasil tes yang berbeda.

Adapun pemberian skor dapat dilakukan melalui metode objektif atau subjektif:

  • Skor Objektif: Diberikan berdasarkan jawaban yang benar atau salah, sering digunakan dalam tes pilihan ganda atau tes benar-salah.

  • Skor Subjektif: Diberikan berdasarkan penilaian terhadap kualitas jawaban atau kinerja, umumnya digunakan dalam penugasan proyek atau presentasi.

Selain itu, proses pemberian skor dan nilai harus mematuhi prinsip-prinsip berikut:

  • Keobjektifan: Pemberian skor dan nilai harus bebas dari bias dan didasarkan pada kriteria yang jelas.

  • Reliabilitas: Skor dan nilai harus konsisten ketika tes diulang atau dinilai oleh penilai yang berbeda.

  • Validitas: Skor dan nilai harus mencerminkan secara akurat kinerja atau kemampuan yang diukur.

  • Transparansi: Kriteria dan prosedur pemberian skor dan nilai harus jelas dan diketahui oleh peserta didik.

Selanjutnya untuk nilai seperti yang sudah disebutkan di awal bahwa nilai merupakan simbol atau huruf yang menggambarkan hasil kerja siswa. Nilai memiliki dua jenis skala, yaitu: 

  • Skala Huruf: Menggunakan huruf untuk mewakili rentang skor tertentu (misalnya, A = 90-100, B = 80- 89).
  • Skala Angka: Menggunakan angka untuk mewakili kinerja (misalnya, 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun