Pemisahan sampah menjadi organik dan anorganik perlu dilakukan sejak sampah dihasilkan, yaitu di kantin. Sampah organik, seperti sisa makanan, dapat diproses menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas harus dipisahkan untuk didaur ulang. Dengan sistem pemisahan yang baik, limbah pangan dapat langsung diolah menjadi pupuk, sementara sampah yang bisa didaur ulang tidak tercampur dengan sampah lainnya.
3.Penyediaan Tempat Sampah yang Memadai.
Kampus harus menyediakan tempat sampah yang cukup dan jelas labelnya, untuk memudahkan pemisahan sampah sejak awal. Tempat sampah ini harus diletakkan di berbagai titik strategis di seluruh area kampus, termasuk di kantin-kantin, area makan outdoor, dan tempat-tempat umum lainnya.
4.Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos.
Limbah pangan yang telah dipisahkan dan dikumpulkan dapat diproses lebih lanjut menjadi kompos. Kampus bisa bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki fasilitas pengolahan sampah organik atau membangun fasilitas pengolahan kompos sendiri. Kompos yang dihasilkan dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah di taman kampus atau untuk kebun organik yang dapat mendukung ketahanan pangan kampus.
5.Pengurangan Sampah Plastik.
 Salah satu tantangan besar dalam pengelolaan sampah kantin adalah sampah plastik. Kampus dapat mengurangi penggunaan plastik dengan mengganti bahan kemasan makanan dan minuman dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti kemasan yang dapat terurai atau menggunakan sistem pengemasan minimal.
6.Monitoring dan Evaluasi.
Proses pengelolaan sampah perlu diawasi secara rutin agar sistem yang diterapkan berjalan efektif. Pihak kampus harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan sampah secara berkala, serta melibatkan mahasiswa dalam kegiatan pemantauan dan pengolahan sampah untuk meningkatkan kesadaran mereka.
Dampak Positif dari Implementasi Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu.
Pengelolaan limbah pangan yang terintegrasi di Universitas Andalas tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi. Kampus akan menjadi lebih hijau dan ramah lingkungan, yang juga dapat menjadi daya tarik bagi mahasiswa baru dan pihak eksternal yang ingin berkolaborasi dengan kampus. Selain itu, pengelolaan sampah yang baik dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah yang dikeluarkan oleh kampus setiap tahun.