UMKM Keripik Tempe Pak Hayik yang berlokasi di Jalan Sanan, Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang mengambil langkah strategis dengan mengadopsi digital marketing. Didukung oleh tim mahasiswa Universitas Negeri Malang, kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi tantangan pemasaran konvensional yang selama ini menjadi kendala utama.
Malang, Oktober 2024Â - Dalam upaya memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan daya saing,Program pengabdian masyarakat ini melibatkan berbagai langkah strategis mulai dari pembuatan logo, sosialisasi pentingnya digitalisasi, pembuatan dan pelatihan penggunaan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Shopee, hingga pendampingan dalam pengelolaan akun digital. Dengan pendekatan ini diharapkan produk khas lokal Sanan dapat menjangkau lebih banyak konsumen, baik di pasar lokal maupun nasional.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan pemasaran digital UMKM. Dengan desain logo baru yang menarik dan strategi konten kreatif, Keripik Tempe Pak Hayik kini mampu untuk memperkuat branding, meningkatkan keterlibatan pelanggan, serta membuka peluang pasar yang lebih luas. Tak hanya itu, pemanfaatan data dari platform digital memungkinkan UMKM ini untuk menyusun strategi promosi yang lebih efektif, seperti memberikan diskon dan penawaran menarik di momen-momen khusus.
Selain keberhasilan dalam meningkatkan omzet, Keripik Tempe Pak Hayik juga berhasil membangun koneksi yang lebih erat dengan konsumennya melalui media sosial. Konten kreatif seperti video proses produksi, ide penyajian produk, dan testimoni pelanggan yang menjadikan produk ini semakin dikenal oleh generasi muda. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi UMKM lain untuk bertransformasi di era digital dan memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.Â
Dengan keberhasilan Keripik Tempe Pak Hayik ini juga tidak terlepas dari dukungan kolaboratif antara pelaku UMKM, mahasiswa, dan masyarakat sekitar. Dalam proses implementasi digitalisasi, partisipasi aktif dari berbagai pihak menjadi kunci utama. Mahasiswa Universitas Negeri Malang tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga mendampingi pelaku UMKM dalam memahami perilaku konsumen di dunia digital. Hal ini memberikan wawasan baru bagi UMKM tentang cara membangun interaksi yang lebih personal dengan pelanggan, yang pada gilirannya memperkuat loyalitas konsumen terhadap produk lokal.
Langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat ekosistem UMKM di kawasan Sanan yang dikenal sebagai sentra produksi keripik tempe. Dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang mengadopsi strategi digital marketing, kawasan ini memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata kuliner yang lebih populer, tidak hanya di Malang, tetapi juga di tingkat nasional. Dukungan dari pemerintah daerah dan institusi pendidikan juga diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program ini, sehingga digitalisasi UMKM dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H