Mohon tunggu...
Nabila Putri Kaharini
Nabila Putri Kaharini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Program Studi Kesehatan Masyarakat yang tertarik dengan topik-topik kesehatan khususnya kesehatan masyarakat. Hobi: Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Neurosains Musikal: Mengapa Kita Tertarik pada Musik?

12 Desember 2023   22:40 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:16 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik juga dapat mempengaruhi sistem saraf otonom, yang mengatur fungsi tubuh tanpa kesadaran kita. Musik yang tenang dan santai dapat merangsang respon parasimpatis, yang membuat tubuh rileks dan menurunkan denyut jantung, sementara musik yang dinamis dan bersemangat dapat meningkatkan respons simpatetik, meningkatkan tingkat kewaspadaan. Inilah mengapa, saat sedang dihadapkan dengan situasi yang penuh tekanan, akan lebih baik apabila kita mendengarkan musik yang tenang dan santai untuk membuat tubuh lebih rileks sehingga tidak menjadi terlalu panik.

6. Resonansi Emosional melalui Sirkuit Limbik

Sirkuit limbik, termasuk amigdala dan hipokampus, terlibat dalam mengolah dan mengatur emosi. Musik, dengan daya ungkapnya yang unik dalam menyampaikan emosi di dalamnya, dapat menciptakan resonansi emosional berupa perasaan positif yang kuat melalui dinamika, tempo, dan harmoni.

7. Striatum Ventral dalam Pengalaman Mendengarkan Musik

Striatum ventral, bagian otak yang terlibat dalam proses imbalan dan kesenangan, juga berperan dalam merespons musik. Keaktifan striatum ventral terkait dengan tingkat kepuasan yang kita rasakan saat mendengarkan musik.

Seiring kita meresapi harmoni, merasakan ritme, dan terlarut dalam melodi saat mendengarkan musik, kita tidak hanya mendengar, tetapi juga dapat merasakan. Musik memberi kita cara untuk menyampaikan apa yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata biasa. Dalam kata lain, musik sebagai sarana ekspresi diri.

Di balik keindahannya, musik juga dapat memberikan pengalaman emosional yang positif saat kita mendengarnya, termasuk sebagai relaksasi dan pengurangan stres. Bahkan, musik juga dapat merangsang kreativitas dan meningkatkan konsentrasi. Hal ini dapat menjadi manfaat khususnya bagi seorang pelajar atau mahasiswa karena beberapa dari mereka lebih suka untuk belajar sambil mendengarkan musik, sehingga diharapkan dengan mendengarkan musik dapat membantu dalam merangsang kreativitas dan meningkatkan konsentrasi.

Referensi: 

Croom, A. M. (2012). Music, Neuroscience, and the Psychology of Well-Being: A Précis. PubMed Central. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249389/

https://hms.harvard.edu/news-events/publications-archive/brain/music-brain

https://www.bps.org.uk/psychologist/how-does-music-make-you-feel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun