Nama : Nabil Aprian
NIM : 2410416310012
Kelas : B
MatKul : Penginderaan Jauh
Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
Fakultas: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prodi: Geografi (Universitas Lambung Mangkurat)
Interpretasi citra, gambar, atau foto adalah sebuah kegiatan menganalisis foto yang dihasilkan dari suatu alat dengan tujuan untuk mengidentifikasi suatu objek dan peran dari objek tersebut. Hal ini biasanya mengacu kepada penggunaan di dalam penginderaan jarak jauh (remote sensing). Prinsip utama dalam interpretasi citra yaitu lokasi, ukuran, bentuk, bayangan, warna, tekstur, pola, ketinggian, dan situasi. Semua elemen tersebut digunakan oleh pakar interpretasi citra yang dapat memperkirakan dengan cepat dan akurat.
Interpretasi Citra dibagi menjadi 9 :Â
1. Bentuk
Bentuk (shape) merupakan variabel kualitatif yang menjelaskan kerangka suatu objek. Bentuk objek dapat dilihat secara umum, kombinasi, atau secara individual. Beberapa objek kadang memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari yang lain, sehingga obyek tersebut dapat dikenali semata-mata dan unsur bentuknya saja.
Contoh : Bentuk bangunan sekolah cenderung menyatu
2. Ukuran
Ukuran (size) merupakan atribut obyek yang berupa jarak, luas, tinggi, dan voume. Hal yang penting adalah obyek pada citra harus dipertimbangkan dalam konteks skalanya. Untuk itu, akan lebih mudah menggunakan aspek ukuran relatif objek dengan objek yang lain misal besar, kecil, sedang. Jadi ukuran detil dengan satuan, misal meter, seringkali tidak perlu dilakukan.
Contoh : Lapangan Bola yang berukuran 100 meter X 80 meter
3. Warna
Warna dan rona merupakan unsur interpretasi citra yang dapat dikategorikan paling mudah diantara yang lainnya. Kemampuan identifikasi rona dan warna yang baik akan sangat berguna dalam proses interpretasi citra. Hal ini dikarenakan rona dan warna dapat menunjukkan wujud suatu obyek.
Contoh : Sungai yang cenderung berwarna hijau kebiruan
4. Rona
Rona (tone) adalah tingkat kecerahan obyek pada citra. Rona mengacu ke kecerahan relatif obyek pada citra. Rona biasanya dinyatakan dalam deraat keabuan (grey scale), misalnya hitam / sangat gelap, agak gelap, cerah, sangat cerah / putih.
Contoh : Warna kegelapan pada suatu lahan menunjukan bahwa lahan tersebut lembab
5. Bayangan
Bayangan (shadows) menjadi detail dari objek yang berada di daerah gelap.Â
Contohnya : Bayangan pada jembatan
6. PolaÂ
Pola (pattern) menandai bagi banyak obyek dengan susunan keruangan obyek. Pola biasanya terkait dengan adanya pengulangan bentuk umum suatu atau sekelompok obyek dalam suatu ruang.
Contoh : Pola sungai yang mengikuti dengan kemiringan batuan daerah yang dilewatinya.
Â
7. Tekstur
Tekstur (texture) merupakan ukuran frekuensi perubahan rona pada gambar obyek. Tekstur dapat dihasilkan oleh pengelompokan satuan kenampakan yang terlalu kecil untuk dapat dibedakan secara individual.
Contoh : Perbedaan tekstur dari lahan kosong dan lahan atau kebun
8. Situs
Situs (site) atau letak merupakan hasil pengamatan hubungan antar obyek dengan sekitarnya atau letak suatu obyek.
Contoh : Situs permukiman yang sejajar dengan jalan
9. Asosiasi
Asosiasi (association) merupakan unsur yang memperhatikan keterkaitan antara suatu obyek atau fenomena dengan obyek atau fenomena lain, yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali obyek yang dikaji.
Contoh : Asosiasi yang ada di terminal seperti lahan parkir bus atau angkutan umum, dan warung
Tabel Interpretasi Citra
Identifikasi 3 Citra :
1. Landsat 8Â
Kelebihan : Resolusi Spektral Tinggi, Cakupan Area yang Luas, Data Gratis dan Terbuka, Akurasi Geometris Tinggi.
Kekurangan : Resolusi Spasial Terbatas, Keterbatasan pada Cuaca dan Awan, Keterbatasan Data Termal.
2. Google EarthÂ
Kelebihan : Resolusi Spektral Tinggi, Cakupan Area yang Luas, Data Gratis dan Terbuka, Akurasi Geometris Tinggi.
Kekurangan : Resolusi Spasial Terbatas, Keterbatasan pada Cuaca dan Awan, Keterbatasan Data Termal.
3. Bing Maps
Kelebihan : Antarmuka Pengguna yang Bersih dan Sederhana, Citra Satelit dan Udara Berkualitas Tingg, Informasi Lalu Lintas Real-Time, Bird's Eye View.
Kekurangan : Pembaruan Citra yang Tidak Konsisten, Kurangnya Cakupan di Beberapa Wilayah, Tidak Ada Fitur Street View Secara Global, Kurang Populer Dibanding Google Maps.
KesimpulanÂ
Ketiga citra memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan spesifik. Landsat 8 cocok untuk analisis ilmiah dan pemantauan lingkungan skala besar, tetapi kurang dalam hal resolusi detail. Google Earth unggul dalam visualisasi dan aksesibilitas, ideal untuk eksplorasi umum, namun tidak cocok untuk analisis teknis. Bing Maps menawarkan perspektif unik dengan Bird's Eye View dan integrasi Microsoft yang kuat, namun pembaruan dan fitur komunitasnya lebih terbatas. Pemilihan antara ketiganya tergantung pada tujuan penggunaan, apakah untuk visualisasi, analisis data, atau eksplorasi geografis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI