Mohon tunggu...
Nabila PH
Nabila PH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menyuarakan opini

Mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Patriarki dan Monetisasi Agama dalam Mentoring Poligami

14 Desember 2021   19:01 Diperbarui: 14 Desember 2021   19:19 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Padahal, dalam setiap ajaran agama mengharuskan wanita mendapatkan perlindungan, melarang adanya kekerasan baik fisik maupun non fisik yang menjadikan wanita tersub ordinasi dan termarginalkan. Islam sudah secara tegas menolak bentuk praktik patriarki dan sangat memuliakan wanita sebagai mana tertuang dalam beberapa ayat Al-Qur’an.

Poligami dikhawatirkan akan berdampak negatif dari berbagai aspek kehidupan. Sejatinya poligami tidak hanya menikahi wanita saja, apakah praktisi bisa memenuhi semua syarat poligami? Sudah betulkah niat mereka berpoligami? Apakah untuk memuliakan wanita atau memenuhi hasrat belaka? Bisakah mereka berlaku adil sebagaimana yang dijelaskan dalam HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ahmad,

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa memiliki dua isteri, kemudian ia lebih condong kepada salah satu dari keduanya, maka ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan pundaknya miring sebelah.”

Apabila dirasa belum mampu, maka lebih baik untuk bermonogami dan melaksanakan ibadah sunnah selain poligami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun