Mohon tunggu...
Nabila Ekapalsa
Nabila Ekapalsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Hukum Universitas Pamulang

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterlibatan Pengawasan dan Pengawalan Orang Tua di Lembaga Pendidikan

12 Maret 2024   11:58 Diperbarui: 12 Maret 2024   12:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era pendidikan yang semakin kompleks, pentingnya peran orang tua dalam pendidikan sering kali terlupakan. Ketika peran orang tua bukan hanya terbatas pada memberikan dukungan di rumah atau lebih memperhatikan aspek finansial  tetapi juga harus melibatkan pengawasan dan pengawalan di lembaga pendidikan.Meskipun lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter siswa, peran ini tidak boleh menggantikan peran orang tua. Jika orang tua hanya mengandalkan sekolah untuk mendidik anak-anak, aspek-aspek penting dari pendidikan, seperti nilai-nilai moral, mungkin terabaikan Penting untuk memahami bahwa pendidikan bukanlah tanggung jawab yang eksklusif bagi lembaga pendidikan.

Sebagai langkah awal, kita perlu melibatkan orang tua dalam dialog terbuka dan memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai peran mereka yang lebih luas. Edukasi bagi orang tua mengenai cara mereka dapat terlibat aktif dalam perkembangan akademis dan karakter anak-anak dapat membuka mata terhadap potensi kontribusi yang lebih besar.

Akhir-akhir ini, kasus-kasus remaja telah menjadi sorotan utama dalam jagat pemberitaan dan perbincangan masyarakat membuat kita sebagai orang tua perlu mewaspadai kasus kasus yang tersebut diantaranya kasus pembullyan yang terjadi di Binus School Serpong,penganiayaan di Indramayu,Ponpes Kediri hingga kasus Tawuran sampai hingga merebut nyawa seseorang karena hal ini tidak sesuai dengan Pasal 76C UU 35/2014 tentang perlindungan anak terhadap kekerasan. tidak hanya beberapa kasus diatas saja kasus yang terjadi masih banyak yang lainnya seperti yang terdata oleh KPAI Kasus kekerasan anak dari Januari sampai Agustus 2023, terdapat 2.355 kasus pelanggaran terhadap perlindungan anak. Dari jumlah tersebut, 861 kasus terjadi di lingkup satuan pendidikan dan 87 diantaranya adalah kasus korban buliying.

Dengan demikian, dapat disimpulkan dalam keterbatasan peran orang tua dalam memantau dan mendampingi anak mereka di lingkungan sekolah yang hanya memfasiitasi finansial dan mempercayakan anaknya kepada lembaga pendidikan dapat berdampak buruk bagi pembentukan kepribadian anak yang seharusnya orang tua tetap menjadi benteng utama bagi anak anaknya untuk mencegah kasus tersebut tidak terjadi di anak-anak ada beberapa hal yang harus dilakukan guna mewujudkan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif remaja,mari menerapkan:

1. mencari latar belakang Lembaga Pendidikan

latar belakang suatu Lembaga sangatlah penting karena nantinya ini akan menjadi tempat anak-anak untuk belajar dan berkembang, tujuan mencari latar belakang adalah mengetahui rekam jejak dan arah tujuan dari Lembaga tersebut

2. berkoordinasi dengan Lembaga Pendidikan

koordinasi antara orang tua dan pihak Lembaga Pendidikan sangatlah penting, supaya mencegah suatu hal yang tidak diinginkan dikemudian hari

3. ikut memantau proses belajar mengajar 

tujuan pemantauan ini adalah agar orang tua berperan dalam pengawasan dan pengawalan terhadap anak didalam proses belajar dan mengajar tersebut

4. meningkatkan komunikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun