Mohon tunggu...
Nabila Ochtarina Putri
Nabila Ochtarina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNAIR

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Menjaga Kestabilan Kadar Gula Darah, Terutama pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

14 Mei 2024   14:54 Diperbarui: 14 Mei 2024   16:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

2. Hipoglikemia

pada kondisi hipoglikemia didapatkan keluhan seperti rasa mengantuk, pusing, kadar gula darah rendah, mudah lapar, gemetar, terjadinya penurunan kesadaran, berkeringat, hingga sulit bicara

Kadar gula darah dalam tubuh yang tidak dijaga kestabilannya dapat menyebabkan peningkatan maupun penurunan kadar gula darah secara drastis. Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya komplikasi Diabetes Melitus yang dapat memperparah kondisi kesehatan seseorang. 

Komplikasi Diabetes Melitus yang dapat terjadi pada penderita diantaranya :

1. Ketoasidosis Diabetik (KAD)

Ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang tinggi mencapai 300 - 600 mg/dl disertai tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+) kuat, osmolaritas plasma meningkat sekitar 300 -- 32 mOs/ml, dan terjadi peningkatan anion gap. 

2. Status Hiperglikemia Hiperosmolar

Ditandai dengan peningkatan glukosa darah sangat tinggi sekitar 600 -- 1200 mg/dl, tanpa adanya tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma sangat meningkat sekitar 330 -- 380 mOs/ml, plasma keton (+/-), anion gap normal atau sedikit meningkat.

3. Hipoglikemia

Ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah kurang dari 70 mg/dl. Hipoglikemia yang paling sering disebabkan oleh penggunaan sulfonylurea dan insulin. Hipoglikemia akibat sulfonylurea dapat berlangsung lama sehingga perlu pengawasan lebih lanjut sampai seluruh obat habis diekskresi dan waktu kerja obat telah habis.

4. Makroangiopati

Pembuluh darah jantung seperti penyakit jantung coroner, pembuluh darah tepi seperti penyakit arteri perifer yang sering terjadi pada penderita Diabetes Mellitus dengan gejala yang muncul yaitu nyeri saat beraktivitas dan nyeri berkurang saat istirahat, namun sering juga tidak menimbulkan gejala, serta pembuluh darah otak seperti stroke iskemik atau stroke hemoragik

5. Mikroangiopati

Retinopati diabetik, nefropati diabetik, neuropati, kardiomiopati

Beberapa cara menjaga kestabilan kadar gula darah dapat dilakukan dengan mengatur pola makan sehat, membatasi konsumsi karbohidrat, rutin berolahraga, menjaga asupan gula kedalam tubuh, melakukan pengecekan kadar gula darah secara rutin dan berkala, mengelola stress, rutin mengkonsumsi air putih, menjaga berat badan tetap ideal, mengurangi kebiasaan merokok. 

Referensi :


ADA. (2020). Classification and Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes 2020. In Diabetes Care, 43, 14--31.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun