2. Hipoglikemia
pada kondisi hipoglikemia didapatkan keluhan seperti rasa mengantuk, pusing, kadar gula darah rendah, mudah lapar, gemetar, terjadinya penurunan kesadaran, berkeringat, hingga sulit bicara
Kadar gula darah dalam tubuh yang tidak dijaga kestabilannya dapat menyebabkan peningkatan maupun penurunan kadar gula darah secara drastis. Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya komplikasi Diabetes Melitus yang dapat memperparah kondisi kesehatan seseorang.Â
Komplikasi Diabetes Melitus yang dapat terjadi pada penderita diantaranya :
1. Ketoasidosis Diabetik (KAD)
Ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang tinggi mencapai 300 - 600 mg/dl disertai tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+) kuat, osmolaritas plasma meningkat sekitar 300 -- 32 mOs/ml, dan terjadi peningkatan anion gap.Â
2. Status Hiperglikemia Hiperosmolar
Ditandai dengan peningkatan glukosa darah sangat tinggi sekitar 600 -- 1200 mg/dl, tanpa adanya tanda dan gejala asidosis, osmolaritas plasma sangat meningkat sekitar 330 -- 380 mOs/ml, plasma keton (+/-), anion gap normal atau sedikit meningkat.
3. Hipoglikemia
Ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah kurang dari 70 mg/dl. Hipoglikemia yang paling sering disebabkan oleh penggunaan sulfonylurea dan insulin. Hipoglikemia akibat sulfonylurea dapat berlangsung lama sehingga perlu pengawasan lebih lanjut sampai seluruh obat habis diekskresi dan waktu kerja obat telah habis.
4. Makroangiopati
Pembuluh darah jantung seperti penyakit jantung coroner, pembuluh darah tepi seperti penyakit arteri perifer yang sering terjadi pada penderita Diabetes Mellitus dengan gejala yang muncul yaitu nyeri saat beraktivitas dan nyeri berkurang saat istirahat, namun sering juga tidak menimbulkan gejala, serta pembuluh darah otak seperti stroke iskemik atau stroke hemoragik
5. Mikroangiopati
Retinopati diabetik, nefropati diabetik, neuropati, kardiomiopati
Beberapa cara menjaga kestabilan kadar gula darah dapat dilakukan dengan mengatur pola makan sehat, membatasi konsumsi karbohidrat, rutin berolahraga, menjaga asupan gula kedalam tubuh, melakukan pengecekan kadar gula darah secara rutin dan berkala, mengelola stress, rutin mengkonsumsi air putih, menjaga berat badan tetap ideal, mengurangi kebiasaan merokok.Â
Referensi :
ADA. (2020). Classification and Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes 2020. In Diabetes Care, 43, 14--31.