Mohon tunggu...
Nabila NurAzizah
Nabila NurAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Psikologi Pendidikan Pada Anak Usia Dini

27 Oktober 2024   20:54 Diperbarui: 27 Oktober 2024   22:44 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya layanan psikologis saat ini dikenal dengan istilah bimbingan konseling, yang berkembang dengan pesatsejak abad XX, banyak faktor yang mendorong pesatnya perkembangan disiplin ilmu ini, hingga mampu menerobos institusi-institusi pendidikan khususnya sekolah pada tahap awal (TK atau yang sederajat). Pada tahap perkembangan layanan psikologis disekolah telah menyatu dan terintegrasi pada sistem pendidikan yang menyeluruh. Sehingga oleh para ahli pendidikan secara nasional hal tersebut menjadi disiplinilmu baru, yakni psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan dalam hal ini secara harfiah diartikan sebagai upaya mengubah perilaku individu (anak didik) dalam lingkungan yang terkontrol. Sementara para ahli psikologi lain mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai aplikasi penemuan-penemuan psikologi dalam bidang pendidikan, atau studi yang sistematis mengenai proses dan faktor-faktor kejiwaan yang bersangkut paut atau berhubungan dengan pendidikan, atau cabang psikologi yang membahas masalah-masalah belajar dan mengajar.
Terlepas dari berbagai definisi di atas yang jelas wilayah garapan psikologi pendidikan adalah diri pribadi pelaku pendidikan baik anak didik, guru atau pelaku pendidikan lainnya.Dengan kejelasan objek garapan psikologi pendidikan ini, diharapkan dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan dengan lebih mudah.Atas dasar ini maka psikologi pendidikan bisa disebut disiplin ilmu yang merupakan anak cabang psikologi dengan objek khusus pendidikan.
Berdasarkan definisi di atas maka psikologi pendidikan anak usia dini dapat diartikan sebagai suatu cabang ilmu psikologi pendidikan yang mempelajari tentang berbagai perilaku anak usia dini baik secara overt (tampak/nyata) maupun covert(tidak nyata) untuk dipelajari sehingga dapat diberikan berbagai upaya yang sistematis, logis dan terencana dalam rangka memberikan stimulasi/intervensi sejak dini secara tepat agar potensi anak dapat berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Sejak dipublikasikannya hasil riset mutakhir dibidang neurosince dan psikologi, fenomena pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan keniscayaan, karena anak usia dini merupakan usia yang memiliki rentangan waktu sejak anak lahir hingga usia 6 tahun, di mana dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Alasannya, perkembangan otak pada usia dini (0-6 tahun) mengalami percepatan hingga 80% dari keseluruhan otak orang dewasa, hal tersebut mengacu pada seluruh potensi dan kecerdasan serta dasar perilaku seseorang telah mulai terbentuk pada usia ini sehingga usia dini sering disebut the golden age (usia emas). Atas dasar ini disimpulkan bahwa untuk menciptakan generasi yang berkualitas pendidikan harus dilakukan sejak dini yaitu melalui PAUD.
Psikologi pendidikan yang mengkhususkan pada anak usia dini dirasakan masih belum tersentuh, padahal ilmu psikologi mengakui bahwa perilaku bermasalah pada orang dewasa berkaitan erat dengan pengalaman buruk di masa anak-anak. Tetapi selama ini ilmu psikologi di institusi pendidikan hanya mengatasi perilaku bermasalah di masa anak-anak tidak diantisipasi sedini mungkin, sehingga tumbuh dan berkembang sedemikian rupa dan akhirnya meledak menjadi perilaku bermasalah pada usia dewasa.
Atas dasar ini psikologi pendidikan perlu menaruh perhatian khusus kepada anak usia dini melalui institusi pendidikan anak usia dini (PAUD). Tujuannya adalah mengantisipasi munculnya bibit perilaku bermasalah yang dapat membahayakan masa depan anak. Dengan demikian psikologi pendidikan tidak hanya diberikan kepada anak didik yang telah bermasalah perilakunya saja, tetapi juga kepada mereka yang perilakunya tidak bermasalah.Hal ini, dimaksudkan agar psikologi dapat mencegah munculnya prilaku bermasalah dikemudian hari.
Tentu saja mencegah akan jauh lebih mudah daripada mengobati, asas ini pula yang akan diberlakukan pada psikologi PAUD. Dengan kata lain mencegah munculnya perilaku bermasalah pada anak jauh lebih mudah daripada mengatasi perilaku bermasalah pada orang dewasa.
Terkait hal tersebut maka ada beberapa alasan yang dapat memberi pemahaman dalam mengidentifikasi pencegahan perilaku bermasalah yang paling tepat untuk dilakukan pada masa usia dini yakni menjaga originilitas kepribadian anak, kemudian intensitas hubungan antara orang tua dengan guru PAUD dan persiapan mental memasuki sekolah dasar.
Berdasarkan tindakan pencegahan tersebut makakeberadaan psikologi pada lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) sangat dibutuhkan, harapannya dengankeberadaan psikologi PAUD ini, anak dapat terkontrolperkembangan mentalnya, sehingga sepanjang masa pertumbuhannya hingga masa dewasa jauh dari gangguanmental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun